Find Us On Social Media :

Kemenkes: Belum Ada Bukti Varian Omicron Tingkatkan Keparahan Infeksi

Varian Omicron sudah diidentifikasi di 23 negara di dunia. Belum ada bukti keparahan

Melihat situasi ini, Ahli Epidemologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, varian Omicron perlu diwaspadai karena dapat membebani fasilitas kesehatan, meskipun gejala yang ditimbulkan cukup ringan.

Dia mengatakan, bahwa varian Omicron dapat menyebar lima kali lebih cepat dibandingkan dengan virus corona SARS-CoV-2 dan empat kali lebih cepat daripada varian Delta yang mendominasi kasus Covid-19.

Baca Juga: Penularan Varian Omicron Ke Pasien Covid-19 Sembuh, Prof Wiku: 'Masyarakat Tetap Tenang'

“Data untuk kematian dan keparan masih terlalu awal. Tapi untuk transmisi atau penularan sudah lebih berbahaya. Bahkan potensinya bisa 500%,” kata Dicky Budiman.

Dilansir dari laman WHO, Kamis (2/12/2021), para peneliti di Afrika Selatan dan di seluruh dunia saat ini sedang melakukan penelitian untuk memahami lebih lanjut mengenai Covid-19 varian Omicron.

Jenis vaksin Covid-19 yang saat ini sudah ada, disebut tetap efektif mengurnagi tingkat keparahan infeksi dan risiko kematian. Seperti varian Covid-19 yang lain, varian Omicron juga masih bisa dideteksi dengan melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).