Find Us On Social Media :

Cara Mengatasi 6 Penyebab Sakit Kepala Pada Penyandang Diabetes

Penyandang diabetes bisa mengalami sakit kepala yang disebabkan oleh banyak hal.

GridHEALTH.id - Sakit kepala menjadi satu dari sekian banyak keluhan yang sering dialami penyandang diabetes.

Kondisi ini tentu sangat menyulitkan penyandang diabetes. Diketahu gejala utama sakit kepala adalah rasa sakit di kepala atau wajah. Ini bisa berdenyut, konstan, tajam atau tumpul.

Ada banyak penyebab sakit kepala pada penyandang diabetes yang perlu diwaspadai.

Melansir laman Diabetes Self Management (31/8/2018), berikut 5 penyebab sakit kepala pada penyandang diabetes dan cara mengatasinya.

Baca Juga: Jaga Kondisi Tubuh Penyandang Diabetes Dengan Jahe, Gula Darah Terkontrol

1. Hiperglikemia

Hiperglikemia atau kadar gula tinggi bisa menjadi penyebab sakit kepala pada penyandang diabetes.

Hiperglikemia biasanya didefinisikan sebagai kadar glukosa darah di atas 180 mg/dl.

Semakin tinggi gula darah penyandang diabetes, semakin buruk sakit kepala yang bisa mereka alami.

Minum air untuk mengurangi kemungkinan dehidrasi itu penting, dan tergantung pada seberapa tinggi gula darah atau jika penyandang diabetes memiliki keton dalam urin, melakukan beberapa aktivitas fisik dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

Untuk mengurangi frekuensi hiperglikemia, ikuti rencana perawatan diabetes secara disiplin.

Bicarakan dengan tenaga kesehatan jika gula darah dirasa masih tinggi meskipun telah minum obat sesuai petunjuk, karena penyandang diabetes mungkin memerlukan perubahan dosis atau obat tambahan.

2. Hipoglikemia

Sakit kepala pada penyandang diabetes bisa juga disebabkan karena hipoglikemia atau kadar gula yang sangat rendah. Glukosa darah di bawah 70 mg/dl dianggap “rendah” bagi kebanyakan orang.

Jika penyandang diabetes mengalami sakit kepala saat gula darah rendah, mereka juga akan mengalami gejala hipoglikemia lainnya.

Seperti berkeringat, gemetar, pusing, lapar, iritabilitas, dan kebingungan. Sekali lagi, tindakan terbaik adalah memeriksa glukosa darah untuk memastikannya.

Agar aman, makan atau minum 15 gram karbohidrat, seperti 4 tablet glukosa, sekantong gel glukosa, 4 ons jus, atau 6 ons soda biasa (hindari mengonsumsi permen, selai kacang, atau apapun yang mengandung lemak).

Setelah gula darah kembali ke tingkat yang aman, sakit kepala mungkin akan mereda secara bertahap.

3. Tekanan darah tinggi

Menurut American Diabetes Association, 2 dari 3 orang dengan diabetes memiliki tekanan darah tinggi atau minum obat untuk menurunkan tekanan darah.

Bagi kebanyakan penyandang diabetes, target tekanan darah kurang dari 140/80 mmHg (target mungkin lebih rendah, jadi sebaiknya periksakan ke dokter).

Meski tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala yang khusus, namun banyak mereka yang memilikinya mengalami sakit kepala.

Untuk mengatasinya, kita harus mengontrol tekanan darah tinggi setidaknya mendekati normal.

Caranya dengan tetap aktif secara fisik, menurunkan berat badan, berhenti merokok, membatasi alkohol, mengurangi konsumsi garam, makan buah dan sayur, serta minum obat yang diresepkan dokter.

Baca Juga: 6 Makanan dan Minuman yang Harus Dipantang Penyandang Diabetes

4. Sleep apnea

Sleep apnea adalah kondisi umum dan serius yang dapat terjadi ketika saluran napas bagian atas tersumbat berulang kali selama tidur.

Orang yang memiliki diabetes tipe 2 memiliki risiko sleep apnea yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tanpa diabetes.

Kondisi ini salah satunya bisa memunculkan gejala berupa sakit kepala. Sleep apnea  yang tidak diobati dapat menyebabkan lebih dari sekadar sakit kepala.

Mulai dari risiko tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, serangan jantung, stroke, dan masalah hati juga meningkat.

Apa yang bisa kau lakukan? Segera berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami sleep apnea. Dokter bisa merujuk kita ke spesialis tidur atau pusat studi tidur.

Sebuah studi tidur dapat mendeteksi pola pernapasan, dan akan memantau kadar oksigen darah, serta aktivitas otak dan jantung selama tidur.

Langkah-langkah gaya hidup, seperti penurunan berat badan, makan sehat, aktivitas fisik, dan berhenti merokok juga dapat membantu mengendalikan atau mengobati sleep apnea.

5. Makanan dan kebiasaan makan yang salah

Penyandang diabetes yang tidak menjaga asupan makanan atau memiliki kebiasaan makanan yang salah berisiko mengalami sakit kepala.

Perlu diketahui bahwa apa dan bagaimana kita makan (atau tidak makan) dapat secara langsung bertanggung jawab atas sakit kepala, terutama migrain.

Apa yang bisa kau lakukan? Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui makanan dan pola makanan seperti apa yang cocok untuk kondisi tubuh masing-masing.

Jika sakit kepala tak kunjung menghilang, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu mengatasinya.(*)

Baca Juga: Warna Kuku Jari Ternyata Bisa Menjadi Penanda Diabetes, Seperti Apa?