GridHEALTH.id - Para penelliti di berbagai negara diketahui saat ini tengah melakukan studi tentang mutasi terbaru virus Covid-19 tipe B.1.1.529 atau varian Omicron.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui aspek penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), efektivitas vaksin dan tes diagnostik, serta efektivitas pengobatan terhadap mutasi terbaru tersebut.
Terlebih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah memasukan varian Omicron ke dalam kategori "variant of concern".
Terkait varian Omicron ini, banyak para ahli yang menilai bahwa gejalanya hampir mirip dengan gejala influenza.
Hal itu juga disampaikan oleh Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo dalam kegiatan virtual KCPEN, Selasa (7/12/2021).
Menurutnya gejala yang muncul akibat terpapar virus Covid-19 varian Omicron mirip dengan gejala Influenza.
Baca Juga: Ini Tanggapan Ketua Satgas Covid-19 Soal PPKM Level 3 Dibatalkan
"Gejala Influenza pada umumnya. Jadi demam batuk sama saja mirip-mirip Influenza, enggak jauh berbeda," ujar Windhu dilansir dari tribunnews.com (7/12/2021).
Dari sisi penularan laporan sementara menunjukkan bahwa varian Omicron memiliki karakteristik yang sama, yakni mampu menulari orang yang sebelumnya telah terpapar Covid-19.
Lebih jauh, Windhu mengatakan WHO masih membutuhkan waktu lagi untuk memahami varian Omicron.
Hal ini termasuk untuk mengetahui seberapa cepat penularan Omicron, apakah menyebabkan penyakit lebih berat, dan efektifkah vaksin yang ada untuk melawannya.
"Karakteristiknya belum diketahui persis. Jadi cara penularannya persis sama dan memang ada kemungkinan airborne ketika di tempat tempat yang tertutup," katanya.
Untuk itu ia mengingatkan, cara pencegahan agar tak terpapar varian ini adalah sama. Yakni disiplin menjalankan protokol kesehatan termasuk 5M dan vaksinasi.
Terlebih sampai saat ini penularan Covid-19 memang sangat sulit diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Baca Juga: Fakta Terapi Plasma Konvalesen Tidak Membantu Kesembuhan Pasien Covid-19, WHO Tidak Merekomendasikan
Menurut penjelasan di laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Baca Juga: Ini Tanggapan Ketua Satgas Covid-19 Soal PPKM Level 3 Dibatalkan