GridHEALTH.id - Melansir American Podiatric Medical Association (APMA ) pada 08/11/2021, sekitar 15% penyandang diabetes mengalami luka di telapak kakinya.
Ini karena level gula darah yang terlalu tinggi, menyebabkan aliran darah penyandang diabetes mengalami gangguan.
Selain karena aliran darah yang tidak lancar yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi, borok (ulkus diabetik) juga bisa terjadi karena adanya kerusakan saraf pada kaki penyandang diabetes.
Saraf yang rusak memberikan dampak mati rasa pada kaki dan ini menyebabkan saat terjadinya luka, tidak terasa sakit.
Jika hal tersebut terjadi, ketika salah satu bagian anggota tubuhnya terluka, maka akan sulit sembuh dan meningkatkan risiko terjadinya borok.
Sama seperti yang lain, seluruh bagian anggota tubuh penyandang diabetes bisa terluka. Namun hal tersebut lebih sering terjadi di kaki.
Baca Juga: Perawatan Luka Kaki Diabetes, Diperlukan Kesabaran Karena Sembuhnya Lama
Baca Juga: Healthy Move, 7 Tips Untuk Berjalan di Pantai Agar Manfaatnya Maksimal
Salah satu tanda yang menunjukkan luka diabetes berubah menjadi borok, adalah keluarnya cairan yang meninggalkan noda di kaus kaki atau sepatu.