Find Us On Social Media :

Melioidosis , Penyakit Infeksi Akibat Bakteri Muncul di Negara Tropis

Melioidosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bisa berujung kematian.

GridHEALTH.id - Melioidosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bernama Burkholderia pseudomallei.

Bakteri tersebut hidup di bawah permukaan tanah pada musim kering tetapi setelah curah hujan yang deras ditemukan dalam air permukaan dan lumpur dan dapat juga naik di udara.

Bakteri yang menyebabkan meliodosis biasanya masuk ke dalam tubuh lewat luka atau borok di kulit atau melalui penghirupan debu atau percikan air liur. Sangat jarang karena minum air yang terkontaminasi.

Penyakitnya telah ditemukan pada binantang peliaraan dan ternak tertentu. Meliodosis biasanya tidak menyebar dari orang ke orang atau dari binatang kepada manusia.

Melioidosis ditemukan di daerah tropis di seluruh dunia terutama di Asia Tenggara dan Australia sebelah utara. Gejala meliodosis tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi dan hal ini bervariasi. Sering bermula sebagai infeksi dada dengan gejala sulit bernapas, batuk berlendir dan demam. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk demam disertai sakit kepala dan kebingungan, atau rasa sakit waktu kencing dan/atau kesulitan kencing.

Baca Juga: 3 Cara untuk Cegah Penyakit Infeksi Melioidosis, dan Gejalanya

Baca Juga: Menyembuhkan Borok Luka Diabetes dengan 4 Bahan Alami di Sekitar Kita

Orang bisa jatuh sakit 1 sampai 21 hari setelah terinfeksi dan permulaan gejala bisa tiba-tiba atau pelan-pelan.

Infeksi meliodosis dapat mematikan sehingga dibutuhkan perhatian dokter yang urgen dan pengobatan dengan antibiotik tertentu.

Dalam kasus tertentu penyakit bermula secara jauh lebih pelan dengan gejala pengurangan berat badan, demam yang terputus-putus, sakit dada dan batuk. Ada orang tertentu yang memiliki gejala borok kulit, bisul atau infeksi persendian atau tulang.

Pernah ada juga beberapa kasus di mana penyakitnya menyebabkan orang jatuh sakit setelah beberapa tahun sudah berlalu sejak infeksi pertama.

Dalam kasus-kasus tersebut, bakterinya telah dibawa oleh yang bersangkutan dan telah menjadi aktif oleh karena sistem kekebalannya menjadi lebih lemah.

Diagnose meliodosis dibuat dengan cara mengembangkan bakterinya melalui pemeriksaan laboratorium terhadap darah, ludah, air kencing, atau usapan dari abses atau borok yang tidak sembuh-sembuh.

Orang yang paling rentan adalah orang yang mengidap penyakit seperti diabetes, penyakit ginjal, penyakit paru-paru, atau kanker, yang banyak minum alkohol, dan yang sedang menerima terapi yang mengurangi kekuatan sistem kekebalan, termasuk obat steroid.

Baca Juga: Khasiat Bawang Putih dan Madu, Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan

Baca Juga: 5 Cara Mengurangi Asupan Garam Untuk Hindari Tekanan Darah Tinggi

Orang sehat juga dapat kena penyakitnya kalau bekerja di tanah berlumpur tanpa melindungi tangannya dan kakinya secara memadai. Anak-anak memiliki risiko lebih rendah kena meliodosis dibandingkan orang dewasa.

Meski demikian, masih mungkin anak-anak kena penyakit meliodosis pada musim hujan, terutama yang mengidap penyakit kronis atau memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Bagaimana pengobatannya? Semua pasien mesti diopname pada awalnya. Mereka diobati dengan antibiotik, yang biasanya harus diminum selama paling sedikit 3 bulan. Kalau pengobatan mulai cepat, penyembuhan biasanya total.

Baca Juga: Survei Hak Asasi Manusia, Anak-anak Kelompok Paling Terdampak Pandemi Covid-19

Baca Juga: Tak Boleh Diremehkan, Hipertensi Primer vs Sekunder, Apa Bedanya?

Sangat penting untuk menyelesaikan semua antibiotik yang diberikan untuk mencegah kambuhnya penyakit. (*)