GridHEALTH.id - Pembengkakan sangat umum terjadi selama periode postpartum atau setalah melahirkan.
Salah satu pembengkakan yang paling sering dialami para ibu adalah pada bagian kaki.
Kaki bengkak setelah melahirkan ini diketahui biasanya memburuk selama minggu pertama pascapersalinan.
Namun, secara bertahap membaik seiring waktu.
Dijelaskan dalam laman WebMD, sebagian besar penyebab pembengkakan pada ibu setelah melahirkan adalah akumulasi cairan di beberapa bagian tubuh pada saat kehamilan.
Diketahui selama kehamilan, tubuh menahan cairan ekstra, menyebabkan volume darah meningkat hampir 50 %.
Namun setelah melahirkan, biasanya tubuh secara bertahap menghilangkan cairan ini melalui urin dan keringat.
Tapi sementara itu, itu bisa terus bocor dari pembuluh darah ke jaringan tubuh dan menyebabkan pembengkakan (edema), paling sering di tangan dan kaki atau pergelangan kaki.
Edema postpartum biasanya akan hilang dalam waktu sekitar seminggu. Lantas, apakah edema bisa serius?
Baca Juga: Sakitnya Melahirkan Normal, Lakukan 8 Tips Ini Untuk Meringankannya
Pembengkakan pasca persalinan jarang serius, tetapi penting bagi ibu yang mengalaminya untuk memberi tahu penyedia layanan kesehatan jika pembengkakan tidak berkurang dalam waktu seminggu atau lebih.
Dilansir dari laman Baby Center, hubungi segera jika:
- Ibu mengalami sakit kepala parah, pusing, atau pandangan kabur, yang bisa jadi merupakan tanda tekanan darah tinggi.
- Ibu mengalami pembengkakan atau nyeri parah hanya pada satu kaki, yang bisa menandakan adanya bekuan darah.
- Ibu mengalami pembengkakan parah disertai nyeri dada atau kesulitan bernapas, yang dapat mengindikasikan ibu memiliki bekuan darah di paru-paru, atau kondisi jantung yang jarang namun berbahaya.
Apa yang bisa dilakukan untuk meredakan pembengkakan khususnya pada kaki?
Baca Juga: Belum Banyak yang Sadar, Ini Risiko Melahirkan Caesar Bagi Ibu dan Bayi
Kaki bengkak setelah melahirkan bisa diredakan diantaranya dengan:
- Meninggikan kaki di atas ketinggian jantung setiap kali memiliki kesempatan untuk berbaring.
- Minum banyak air. Bertentangan dengan apa yang mungkin kita pikirkan, minum lebih banyak air sebenarnya membantu ibu menahan lebih sedikit cairan.
- Olahraga ringan juga membantu karena meningkatkan sirkulasi, tetapi tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan terlebih dahulu dan berhati-hatilah untuk tidak berlebihan.(*)
Baca Juga: 5 Risiko Komplikasi Melahirkan di Atas Usia 40 Tahun dan Solusinya