Find Us On Social Media :

Perubahan Organ Intim Perempuan Setelah Melahirkan dan Solusinya

Paca melahirkan organ intim perempuan berubah, Seperti apa dan bagaimana solusinya, simak di sini.

GridHEALTH.id - Setelah melahirkan perempuan akan menghadapi sebuah kondisi dimana adanya perubahan di organ intim alias vagina.

Hal ini walau wajar terjadi, tetap saja banyak membuat perempuan cemas dan tergganggu.

Apa sajakah itu?

1. Tidak bisa menahan pipis

"Lebih dari 40 persen perempuan akan mengalami inkontinensia (tidak mampu menahan buang air kecil) setelah punya anak," papar Dr Roger Marwood, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists.

"Seringkali ada sedikit urin yang keluar, terutama ketika Anda tertawa, batuk, atau bersin. Namun itu bisa menghilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan sehingga Anda tak perlu khawatir," lanjutnya

Untuk mencegah inkontinensia, ibu disarankan untuk melatih otot dasar panggul lagi.

Baca Juga: Podusen Antigen Dalam Negeri Pertanyakan Anggaran 2 T Kemenkes, Karyawannya Tuntut Pemerintah Stop Impor Alkes

Caranya, dengan menarik dan melepaskan otot vagina, seperti ketika Mama mencoba menahan pipis.

"Jangan lupa, latihan ini harus dilakukan setiap hari seperti ketika Anda mandi. Anda bisa kok melakukannya sambil duduk ketika menyusui atau menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau," tambahnya.

2. Miss V kering dan libido rendah

Ketika baru punya bayi, ibu mulai kekurangan tidur. Perhatian pun akan terfokus pada bayi.

Kadar estrogen menurun sehingga tubuh mulai memproduksi ASI, tetapi hal ini bisa menyebabkan kondisi Miss V setelah melahirkan jadi kering dan libido yang rendah.

Baca Juga: Seorang Nakes di Sulses Didenda 2 Miliar Setelah Temukan Makanan Berformalin di Pasar

Semakin lama menyusui, semakin rendah kadar estrogen maupun libido. Walhasil, meski menyusui itu baik untuk bayi, namun bisa memengaruhi kehidupan seks.

Dalam kondisi seperti ini, perlu tetap memerhatikan kebutuhan suami. Hal ini jangan dianggap remeh dan diabaikan, Jadi gunakan cairan lubrikasi jika Miss V yang kering menyebabkan hubungan seks terasa nyeri. Berikan pengertian pada pasangan untuk tidak terburu-buru memaksakan hubungan seks, bagaimana pun ibu yang merasakan ketidaknyamanan tersebut.

Baca Juga: Cara Mengatasi Ruam Karena Pakai Popok pada Orang Dewasa dan Lansia

Tapi ketahuilah, apa pun kondisi Miss V setelah melahirkan, perempuan diberi kemampuan untuk memulihkan diri. 3. Meregang dan mengkerut lagi

"Miss V itu organ yang sangat mudah meregang; bisa mengembang sampai 10 cm agar bayi bisa melewatinya, dan kemudian mengkerut lagi," papar Dr Marwood.

"Meskipun begitu, Miss V dikelilingi oleh serangkaian otot yang sebut otot dasar panggul, dan otot-otot ini dipengaruhi oleh kehamilan dan persalinan," ungkapnya.

Kemampuan peregangan Miss V tergantung pada beberapa faktor, termasuk gen bawaan, ukuran bayi, berapa lama mengejan, dan apakah peregangan dibantu dengan forcep (alat untuk membantu mengeluarkan bayi).

Baca Juga: Demam Rift Valley,. Penyakit Hewan Ternak Rentan Tertular ke Manusia

"Melakukan latihan dasar panggul bisa membantu mengetatkan otot vagina, yang secara efektif juga akan mengencangkan dinding Miss V," ungkap dokter yang juga pendiri DoctorandDaughter.co.uk ini.

4. Peranakan turun

Kadang-kadang tekanan saat mengejan dalam proses persalinan bisa menyebabkan peranakan turun (prolaps).

Baca Juga: 4 Penyebab Ketiak Sakit Selain Kanker Payudara dan Cara Mengobatinya

Artinya, satu atau lebih dari organ-organ panggul (seperti rahim, kantung kemih, atau dubur) turun ke arah Miss V.

Hal ini sebenarnya jarang terjadi, hanya pada sekitar 10 persen perempuan.

"Hal itu bisa terasa berat, Anda bahkan mungkin bisa merasakan dan melihat tonjolan di dalam vMiss V. Jika prolaps itu menekan kantung kemih, Anda mungkin akan sering ke toilet," kata Dr Marwood.

Untungnya, peranakan turun itu bisa pulih seiring berjalannya waktu. Karenanya tidak perlu perawatan khusus, tergantung pada tingkat keparahannya. Jika setelah enam minggu kontrol tidak merasa lebih baik, bisa mengunjungi dokter untuk dirujuk pada ahli fisioterapi panggul.

Baca Juga: Sakitnya Melahirkan Normal, Lakukan 8 Tips Ini Untuk Meringankannya

5. Robekan akan menyatu lagi

Sekitar 50 persen ibu yang baru pertama kali melahirkan butuh jahitan untuk mengatasi perubahan Miss V setelah melahirkan.

Namun tak usah khawatir; hal itu tidak sesakit yang dibayangkan.

"Jika Anda belum pernah menjalani epidural, Anda akan diberi suntikan anestesi lokal sementara dokter atau bidan akan menjahit robekan atau guntingan episiotomi (area kulit antara vagina dan anus)," ujar Dr Marwood.

Benang untuk menjahit robekan Miss V lunak dan pada akhirnya akan menyatu dengan kulit. Karena itu, dokter tidak akan melepas jahitan ketika jaringan di bawah kulit telah menyatu.

Baca Juga: Kenali Penyebab Sariawan, Masalah Mulut yang Sering Dialami Kita

Namun, ibu mungkin tetap bisa merasakan apakah area tersebut terasa empuk, bengkak, atau memar.

Hal ini juga terjadi meskipun tidak mendapatkan jahitan setelah melahirkan normal.

Karenanya dokter biasanya akan memberikan obat pereda sakit setelah melahirkan.

Jika merasa sulit buang air kecil karena jahitan tersebut, coba siramkan air hangat pada kemaluan.

Atau, pipislah sambil mandi karena hal itu akan mengencerkan kadar asam pada urin.(*)

Baca Juga: Komplikasi Kehamilan Ini Meningkat Jika Terinfeksi Covid-19, Segera Vaksinasi

Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Setelah Melahirkan Miss V Akan Berubah, Ini Dia 5 Perubahannya