Find Us On Social Media :

Gejala Varian Omicron Ini Tidak Biasa,Munculnya Pada Malam Hari

Banjir keringat, gejala varian Omicron tak biasa bisa muncul pada malam hari.

Menurut dr Pillay gejala yang tidak biasa pada pasien yang terpapar varian Omicron adalah keringat malam hari.

Keringat malam hari yang dimaksud yaitu pasien tersebut berkeringat sangat banyak di malam hari hingga membasahi pakaian dan bahkan tempat tidurnya.

Dr Pillay juga menyebut ia melihat pasien varian Omicron dengan gejala lainnya, seperti batuk kering, demam, kelelahan dan nyeri pada tubuh.

Tetapi, disebutkan orang yang divaksinasi cenderung menunjukkan gejala yang lebih ringan.

Sementara itu dilansir Mirror, para ilmuwan menyebut gelaja umum yang dialami pasien varian Omicron yaitu batuk kering disertai tenggorokan gatal.

Varian ini disebut menyebar jauh lebih cepat daripada varian sebelumnya, meskipun sejauh ini hanya beberapa rawat inap telah dilaporkan.

Dalam Morbidity and Mortality Weekly Report, para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mengajukan daftar gejala awal untuk Omicron.

Laporan tersebut menyatakan bahwa batuk adalah gejala yang paling umum, dialami 89 % dari mereka yang terinfeksi.

Ilmuwan CDC menulis:

"Banyak kasus pertama yang dilaporkan dari infeksi varian Omicron tampaknya ringan, meskipun seperti semua varian, ada jeda antara infeksi dan hasil yang lebih parah."

"Gejala diharapkan lebih ringan pada orang yang divaksinasi dan mereka yang memiliki infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya daripada orang yang tidak divaksinasi."

"Karakteristik kasus yang dijelaskan dalam laporan ini mungkin juga tidak dapat digeneralisasikan karena temuan kasus mungkin terkait dengan karakteristik individu."

Rincian laporan mengacu pada kasus 43 infeksi yang dikaitkan dengan strain Omicron.

Hanya 7 % subjek yang mengalami infeksi 'asimptomatik' atau gejala 'tidak diketahui', dengan 93 % kasus dianggap bergejala.

"Bahkan jika sebagian besar infeksi ringan, varian yang sangat menular dapat menyebabkan cukup banyak kasus untuk membanjiri sistem kesehatan," tulis para penulis dalam laporan tersebut.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dari Bahan Tidak Aktif Lebih Mampu Menangkal Omicron, Kata Ahli