Find Us On Social Media :

Gejala Varian Omicron Ini Tidak Biasa,Munculnya Pada Malam Hari

Banjir keringat, gejala varian Omicron tak biasa bisa muncul pada malam hari.

GridHEALTH.id - Mutasi virus Covid-19 baru tipe tipe B.1.1.529 atau varian Omicron disebut memiliki gejala yang tak biasa.

Hal itu diungkap oleh Dokter umum Unben Pillay dalam konferensi pers Departemen Kesehatan Afrika Selatan.

Diketahui saat ini para ilmuwan di dunia terus meneliti varian setelah Organisasi kesehatan dunia (WHO) memasukannya alam kategori "variant of concern".

Terbaru dr Pillay menyebutkan bahwa varian Omicron memiliki gejala yang berbeda dari varian sebelumnya. Berikut penjelasan dokter asal Afrika Selatan tersebut.

Baca Juga: Lembaga Kesehatan Eropa Sebutkan Omicron Hanya Sebabkan Sakit Ringan

Menurut dr Pillay gejala yang tidak biasa pada pasien yang terpapar varian Omicron adalah keringat malam hari.

Keringat malam hari yang dimaksud yaitu pasien tersebut berkeringat sangat banyak di malam hari hingga membasahi pakaian dan bahkan tempat tidurnya.

Dr Pillay juga menyebut ia melihat pasien varian Omicron dengan gejala lainnya, seperti batuk kering, demam, kelelahan dan nyeri pada tubuh.

Tetapi, disebutkan orang yang divaksinasi cenderung menunjukkan gejala yang lebih ringan.

Sementara itu dilansir Mirror, para ilmuwan menyebut gelaja umum yang dialami pasien varian Omicron yaitu batuk kering disertai tenggorokan gatal.

Varian ini disebut menyebar jauh lebih cepat daripada varian sebelumnya, meskipun sejauh ini hanya beberapa rawat inap telah dilaporkan.

Dalam Morbidity and Mortality Weekly Report, para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mengajukan daftar gejala awal untuk Omicron.

Laporan tersebut menyatakan bahwa batuk adalah gejala yang paling umum, dialami 89 % dari mereka yang terinfeksi.

Ilmuwan CDC menulis:

"Banyak kasus pertama yang dilaporkan dari infeksi varian Omicron tampaknya ringan, meskipun seperti semua varian, ada jeda antara infeksi dan hasil yang lebih parah."

"Gejala diharapkan lebih ringan pada orang yang divaksinasi dan mereka yang memiliki infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya daripada orang yang tidak divaksinasi."

"Karakteristik kasus yang dijelaskan dalam laporan ini mungkin juga tidak dapat digeneralisasikan karena temuan kasus mungkin terkait dengan karakteristik individu."

Rincian laporan mengacu pada kasus 43 infeksi yang dikaitkan dengan strain Omicron.

Hanya 7 % subjek yang mengalami infeksi 'asimptomatik' atau gejala 'tidak diketahui', dengan 93 % kasus dianggap bergejala.

"Bahkan jika sebagian besar infeksi ringan, varian yang sangat menular dapat menyebabkan cukup banyak kasus untuk membanjiri sistem kesehatan," tulis para penulis dalam laporan tersebut.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dari Bahan Tidak Aktif Lebih Mampu Menangkal Omicron, Kata Ahli

Laporan tersebut mencantumkan batuk (89 %, kelelahan (65 %) dan hidung tersumbat atau pilek (59 %) sebagai tiga gejala paling umum varian Omicron.

Sedangkan sesak napas (16 %), diare (11 %) dan kehilangan rasa atau bau (8 %) semuanya juga masuk dalam daftar gejala yang ditulis CDC.

Melihat penjelasan tersebut, masyarakat diminta tetap waspada dengan penyebaran varian Omicron ini.

Selain mendapatkan vaksin Covid-19 yang ada, masyarakat harus disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Terlebih penularan virus corona ini diketahui sangat sulit diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.

Menurut penjelasan di laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.

Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Melemah Setelah 3 Bulan, 2 Kali Suntikan Hasilkan Sedikit Antibodi Penangkal Varian Omicron