Laporan tersebut mencantumkan batuk (89 %, kelelahan (65 %) dan hidung tersumbat atau pilek (59 %) sebagai tiga gejala paling umum varian Omicron.
Sedangkan sesak napas (16 %), diare (11 %) dan kehilangan rasa atau bau (8 %) semuanya juga masuk dalam daftar gejala yang ditulis CDC.
Melihat penjelasan tersebut, masyarakat diminta tetap waspada dengan penyebaran varian Omicron ini.
Selain mendapatkan vaksin Covid-19 yang ada, masyarakat harus disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Terlebih penularan virus corona ini diketahui sangat sulit diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Menurut penjelasan di laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)