Faktor risiko kanker payudara yang tidak bisa diubah adalah sebagai berikut:
1. Usia
Bertambahnya usia seorang wanita, membuatnya lebih berisiko mengalami kanker.
Ini dikarenakan adanya pengaruh perubahan sel dalam tubuh wanita yang mengalami penuaan.
2. Genetik
Memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara atau kanker ovarium, mempunyai risiko yang tinggi mengalami kondisi yang sama.
Untuk itu, bisa dilakukan pemeriksaan gen BRACA 1 dan 2, setelah menjalani skrining dan ditemukan memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara.
“Kita telusuri dulu pemeriksaannya, umumnya dengan riwayat keluarga. ‘Oh neneknya ada kanker, entah dari sisi ibu atau sisi bapak. Mungkin ibunya kanker atau saudara kandunganya, juga kanker payudara’, itu risikonya tinggi. Dites genetik, mungkin positif (ada mutasi gen BRACA 1 atau 2),” kata dokter Arief.
Baca Juga: Kanker Payudara Pada Pria, Gejalanya dan Mereka Ini Paling Berisiko
3. Jenis kelamin
Meskipun laki-laki bisa mengalami kanker payudara, tapi risikonya lebih besar terjadi pada wanita.
“Seorang wanita berisiko kanker payudara, dibandingkan pria. Tapi ada juga kanker payudara pada pria, tapi 1%-5% rata-rata,” ujar dokter Arief.
4. Menstruasi pertama
Jika terjadi lebih cepat, maka seorang wanita berisiko tinggi mengalami kanker payudara.
“Apabila haidnya dini kurang dari 12 tahun, itu faktor risikonya tinggi mengidap kanker payudara di masa yang akan datang. Usia 30, 40, dan 50 tahun,” ujarnya.
5. Menopause terlambat
Dokter Arief juga mengatakan, wanita yang masa menopausenya terlambat atau terjadi di atas usia 55 tahun.
Hubungan antara menopause terlambat dan menstruasi lebih awal dengan kanker payudara, berkaitan erat dengan produksi estrogen oleh ovarium.
Kadar estrogen yang tinggi dalam waktu yang lama di dalam tubuh, bisa memicu sel kanker berkembang.