Find Us On Social Media :

Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI, Begini Cara Melakukannya

Gejala tidak timbul pada tahap awal kanker payudara, sehingga penting untuk melakukan SADARI.

Bagaimana cara melakukan SADARI? Dan kapan sebaiknya metode ini dilakukan?

Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari Brawijaya Hospital Antasari, dr Arief Wibisono, Sp.B(K) Onk mengatakan, idealnya SADARI dilakukan sejak seorang wanita mengalami menstruasi.

“Awalnya tumor jinak di usia yang muda. Biasanya sih usia 20-30 tahun, tumor jinak. Tapi mungkin membiasakannya mulai dari remaja. Kalau dari anjuran, di atas usia 20 tahun itu periksa payudara sendiri,” ujarnya kepada GridHEALTH dalam liputan khusus, Sabtu (11/12/2021).

Baca Juga: Banyak Wanita Indonesia Terkena Kanker Payudara, Menkes: Cegah Dengan Sadari

SADARI dapat dilakukan 3 hingga 5 hari setelah menstruasi selesai. Pada kondisi ini, payudara sudah tidak nyeri atau kencang.

“Pada saat haid atau menjelang haid, pas diperiksa payudara kadang ada yang berbenjol-benjol atau lebih nyeri. Itu karena payudara sedang aktif. Kalau diperiksa tidak akan ideal, soalnya akan nyeri,” katanya.

Menjelang menstruasi, terjadi perubahan hormon estrogen dan progesterone dalam tubuh wanita.

Sehingga menyebabkannya terasa bengkak hingga nyeri dan ini bisa bertahan selama periode haid.