Sementara itu terkait tanda dan gejala penyakit jantung bawaan kritis yang sulit terdeteksi orangtua dihimbau untuk selalu waspada akan perubahan sekecil apapun yang terjadi pada bayi.
Menurut Ketua Unit Kerja Koordinadi Kardiologi IDAI Dr. Rizky Adriansyah, Sp.A(K)., penyakit jantung bawaan kritis memang tidak selalu bergejala atau memiliki tanda-tanda.
Sehingga, jika orangtua mendapati gejala yang tidak biasa pada bayi meski sudah berusia 1 bulan, baiknya segera melakukan pemeriksaan.
"sebagai contoh saat lahir dikatakan sehat, kemudian waktu umur 1 bulan saat bayi imunisasi hepatitis B, diperiksa jantung ternyata detaknya abnormal padahal anaknya sehat-sehat saja. Jadi gejalanya hanya suara jantung tidak normal, itu salah satu pertanda," tambah Rizky.
Menurutnya pemeriksaan sangat penting untuk mendeteksi risiko penyakit jantung bawaan kritis meski bayi mengalami gejala yang tidak berat.(*)