Find Us On Social Media :

Deteksi Kanker Payudara, Biasakan Lakukan Teknik SADARI Sejak Dini

SADARI dilakukan untuk mendeteksi apakah ada benjolan di dada yang merupakan salah satu gejala kanker payuadra.

GridHEALTH.idKanker payudara terjadi karena pertumbuhan sel yang ada di kelenjar payudara wanita mengalami perubahan sifat dan menjadi tidak terkontrol.

Pada kebanyakan kasus, kanker payudara baru terdeteksi ketika kondisinya sudah memasuki tahap lanjut.

Mengetahui kanker payudara sejak dini, memberikan kesempatan yang lebih besar terhadap keberhasilan pengobatan.

Baca Juga: Risiko Kanker Payudara Menurun ke Anak Perempuan dari Orangtua

Gejala umum kanker payudara yang dapat dengan mudah diketahui oleh seorang wanita adalah benjolan di area payudara.

Benjolan kanker payudara memiliki sifat yang khas, yakni terasa padat dan keras ketika sedang diraba.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Ini Cara Menurunkan Risiko Kanker Payudara

Terdapat ciri-ciri lain kanker payudara, yakni tekstur yang mirip dengan kulit jeruk, putting masuk ke dalam, dan munculnya luka yang tidak sembuh.

Wanita bisa mengetahui kemunculan gejala-gejala kanker payudara melalui metode SADARI atau Periksa Payudara Sendiri.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari Brawijaya Hospital Antasari dr Arief Wibisono, Sp.B(K) Onk, mengatakan gerakan SADARI merupakan tindakan pemeriksaan payudara yang bisa dilakukan oleh wanita di rumah.

“SADARI idealnya dilakuakn saat bercermin dalam posisi berdiri. Ada yang (melakukannya) di kamar mandi. Jadi setelah mandi, agak basah, licin itu lebih ideal. Diperiksa lebih gampang ketemu bila ada benjolan,” kata dokter Arief dalam liputan khusus GridHEALTH, Sabtu (11/12/2021).

Baca Juga: Inilah Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diketahui, Selain Benjolan

Gerakan SADARI kanker payudara bisa dilakukan dengan mencermati bentuk payudara di depan cermin, apakah ada perubahan pada bentuk, permukaan kulit, dan putingnya.

Angkat kedua lengan ke atas, kemudian tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala sambil mendorong siku ke depan.

Bisa juga dengan mengangkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku sehingga tangan memegang atas punggung.

Raba dan tekan area payudara menggunakan ujung jari tangan kanan.

Lakukan gerakan ke atas dan ke bawah, melingkar, dan lurus dari tepi payudara ke puting.

Ulangi gerakan yang sama pada payudara sisi sebelah hingga ke area ketiak.

Dokter Arief mengatakan kalau gerakan SADARI ini biasanya dilakukan sejak usia 20 tahun, namun boleh dibiasakan sejak dini.

“Tumor jinak di usia yang muda biasanya sih 20-30 tahun. Tapi mungkin membiasakannya mulai dari remaja,” ujarnya.

Baca Juga: 4 Bagian Tubuh yang Terdampak Jika Kanker Payudara Menyebar dan Gejalanya

Dia menjelaskan kalau SADARI kanker payudara lebih baik dilakukan 5-7 hari setelah menstruasi dan payudara sudah tidak nyeri.

Namun tidak semua benjolan yang ditemukan saat melakukan SADARI merupakan tanda kanker payudara, sehingga membutuhkan pemeriksaan klinis untuk mendeteksinya.

“SADARI itu tujuannya untuk menemukan, mendeteksi lebih dini kanker payudara. (Dilakukan) sepanjang usia wanita. Tapi ada skrining payudra dengan pemeriksaan menunjang medis. Selain melakukan SADARI, juga perlu pemeriksaan ke dokter,” pungkas dokter Arief.