Find Us On Social Media :

WNI Terlunta-lunta di Bandara Soetta Dibawa ke Rusun Pasar Rumput, Paket Karantina Puluhan Juta

Suasana penumpang dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Sabtu (20/12/2021).

Pada hari kepulangan Riza, lantai tiga rusun berubah bak terminal. Para “alumnus” karantina berbaur dengan calo transportasi yang menawarkan jasa pengantaran.

Mereka disarankan memakai jasa transportasi yang disediakan Satgas Covid-19 Pasar Rumput. Spanduk imbauan itu terpacak di berbagai sudut ruangan.

Menanyakan ongkos ke Ciledug, Tangerang, kawan Riza yang juga menjalani karantina harus membayar Rp 200 ribu.

Riza sendiri k etempat kosnya yang berjarak sekitar 8 kilometer dipatok Rp 150 ribu.

Pemesan taksi online harus melaporkan nama dan nomor telepon penjemput kepada tentara yang berjaga. “Semoga ada kebijakan yang lebih efektif dan murah dalam menangani pandemi Covid-19,” ujar Riza.

Tanggapan Video Viral WNI Terlunta-lunta di Bandara

Baca Juga: Mengenal 4 Derajat Keparahan Ambeien Pada Ibu Hamil dan Cirinya

Menanggapi video viral tersebut, pihak Satgas Covid-19 Udara Bandara Soekarno-Hatta angkat suara.

Komandan Satgas Covid-19 Udara Bandara Soekarno-Hatta, Letkol Agus Listiyono mengatakan, harga sewa hotel untuk tempat karantina sebesar Rp19 juta tersebut merupakan harga hotel bintang 5.

Menurutnya, para pengunjung yang ingin karantina disarankan untuk menggunakan hotel bintang dua.

Harga hotel untuk tempat karantina umumnya adalah paket selama 10 hari menjalani karantina.

Harga paket yang dimaksud ialah sudah termasuk dengan biaya sewa hotel, fasilitas tes Swab PCR yang ditangani oleh tenaga kesehatan (nakes), biaya keamanan, hingga biaya akomodasi transport penumpang itu sendiri.

"Kalau dibilang hotel mahal Rp19 juta, ya kamu jangan (menanyakan) yang bintang lima, karena sekarang itu ada hotel bintang dua dan harganya itu pun paket selama 10 hari, bukan per hari," ujar Letkol Agus Listiyono saat dikonfirmasi awak media, Senin (20/12/2021).

"Kalau sudah paket itu maksudnya, tidak sama seperti reguler, seperti check- in lalu setelah itu check-out. Tapi justru ada nakesnya, lalu difasilitasi tes PCR pertama dan kedua, armada transportasi pengangkut dari bandara menuju hotel, sampai fasilitas keamanan itu ditanggung semua oleh hotel dengan harga paketan itu," jelasnya, dikutp dari TribunBanten.com (21/12/2021).

Kenapa tidak dibawa ke Wisma Atlet?

Baca Juga: Mempersiapkan Kehamilan di Masa Pandemi, Penting Skrining Tambahan Untuk Menghindari Risiko Tertular