Find Us On Social Media :

Komorbid dan Efeknya Bagi Pasien Covid-19, Kaleidoskop Kesehatan 2021

Komorbid jadi salah satu istilah kedokteran yang paling banyak diperbincangkan selama pandemi Covid-19.

Melansir laman health.com, pada Juni 2020, sebuah penelitian yang diterbitkan di SN Comprehensive Clinical Medicine menyelidiki keyakinan bahwa Covid-19 pada seseorang dengan komorbiditas yang mendasarinya "memiliki perkembangan yang semakin cepat dan parah dan sering kali menyebabkan kematian."

Para peneliti melihat semua data yang tersedia dan menemukan bahwa memiliki komorbid juga meningkatkan kemungkinan infeksi Covid-19.

Mereka juga menyimpulkan bahwa pasien dengan riwayat komorbid seperti hipertensi, obesitas, penyakit paru-paru kronis, diabetes, atau penyakit kardiovaskular memiliki prognosis terburuk dan paling sering berakhir dengan hasil yang fatal, seperti cedera paru yang mengancam jiwa ARDS (sindrom gangguan pernapasan akut) dan radang paru-paru.

Komorbiditas adalah masalah kesehatan yang serius, kata Dr. Jooby Babu, MD, ahli paru dan spesialis perawatan kritis di Rumah Sakit Providence St. Joseph di California Selatan.

Baca Juga: Wanita Perlu Tahu, Ini Gejala Endometriosis Selain Nyeri Haid

Ini dikarenakan adanya dua atau lebih kondisi meningkatkan kemungkinan rawat inap dan risiko kematian dan mempengaruhi kualitas hidup.

Ketika seseorang memiliki kondisi komorbiditas, mereka mungkin memiliki sistem kekebalan yang terganggu atau membutuhkan perawatan tambahan.

Selain itu, mereka mungkin sudah mengalami komplikasi dari kondisi mendasar yang meningkatkan tekanan pada tubuh mereka.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Annals of Family Medicine, "Komorbiditas dikaitkan dengan hasil kesehatan yang lebih buruk, manajemen klinis yang lebih kompleks, dan peningkatan biaya perawatan kesehatan."

Baca Juga: Sebabkan Nyeri Tak Tertahankan Saat Haid, Apa Penyebab Endometriosis?