Find Us On Social Media :

Hati-hati, Lemak Perut Ternyata Dapat Mengindikasikan Penyakit Jantung

Lemak perut yang membentuk perut buncit menjadi tanda gangguan jantung.

Menurut bukti genetik terbaru, orang yang membawa lebih banyak lemak di perut mereka dibandingkan dengan lemak di pinggul atau paha, memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung dan diabetes. Berdasarkan laporan terbaru yang diterbitkan dalam Journal JAMA, orang yang memiliki rasio pinggang ke pinggul yang lebih tinggi juga mungkin memiliki kadar trigliserida, glukosa 2 jam, dan tekanan darah sistolik (lebih tinggi) yang lebih tinggi.

Semua faktor ini dapat bertindak sebagai penanda utama penyakit jantung. Selain itu, sel-sel lemak perut melepaskan bahan kimia yang mencegah pembersihan lemak dari darah dan menyebabkan tingkat yang lebih tinggi dari lipoprotein kaya trigliserida.

Sifat-sifat lemak visceral sangat berbeda dengan lemak di bagian tubuh lainnya, namun sangat sedikit yang diketahui tentangnya dan faktor-faktor yang menyebabkan tubuh berbentuk apel atau pir.

Lebih lanjut, sulit untuk menilai hal yang sama pada model hewan karena mereka memiliki distribusi lemak tubuh yang sangat berbeda dari manusia.

Maka itu dokter  menyarankan bahwa penting untuk memahami bagaimana mengubah distribusi lemak tubuh dan menghilangkan lemak perut dapat membantu dalam jangka panjang.

Ini juga akan membantu dalam mengembangkan perawatan yang aman dan efektif untuk menurunkan berat badan. Kebanyakan dokter dan ahli kesehatan sebagian besar menekankan pada berat keseluruhan atau BMI dan bukan bagian di mana kita menyimpan lemak maksimum.

Baca Juga: Penyakit Infeksi Paru-paru, Fakta Mengapa Wanita Lebih Jarang Terkena

Baca Juga: 6 Cara Mencegah Stroke dan Faktor Risiko yang Penting Diketahui

Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa rasio pinggang dan pinggul merupakan faktor risiko yang sama pentingnya untuk diabetes dan penyakit jantung. (*)