Pembelajaran Tatap Muka 100 persen pun hanya boleh dilakukan oleh anak usia 12-18 tahun, jika tidak ada peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut.
Pembelajaran dengan 2 sistem dilakukan jika positivy rate Covid-19 di bawah 8% dan transmisi varian Omicron masih bisa dikendalikan.
Baca Juga: Cegah Penularan Varian Omicron, Ini 3 Jenis Masker yang Paling Efektif
Sedangkan untuk anak usia 6-11 tahun yang baru mulai divaksin pada pertengahan Desember lalu, IDAI menyarankan PTM dilakukan dengan metode hybrid.
"Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50% luring, 50% daring) dalam kondisi tidak ada peningkatan Covid-19 dan tidak ada transmisi lokal Omicron di daerah tersebut," bunyi siaran pers IDAI.
Aturan terkait Pembelajaran Tatap Muka yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Indonesia ini, setelah melihat kenaikan kasus Covid-19 pada anak-anak di Eropa, Amerika Serikat, dan Afrika dalam beberapa minggu terakhir. (*)