2. Penyakit gusi dini (gingivitis)
Diabetes mengurangi kemampuan seseorang untuk melawan bakteri.
Jika penyandang diabetes tidak menghilangkan plak dengan menyikat gigi dan flossing secara teratur, plak akan mengeras di bawah garis gusi menjadi zat yang disebut karang gigi (kalkulus gigi).
Semakin lama plak dan karang gigi tertinggal di gigi, semakin mengiritasi bagian gusi di sekitar pangkal gigi, yang disebut gingiva.
Seiring waktu, gusi bisa menjadi bengkak dan mudah berdarah. Ini dikenal sebagai gingivitis.
3. Penyakit gusi lanjut (periodontitis)
Jika tidak diobati, gingivitis dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius yang disebut periodontitis, yang menghancurkan jaringan lunak dan tulang yang menopang gigi.
Akhirnya, periodontitis menyebabkan gusi dan tulang rahang terlepas dari gigi, yang pada gilirannya menyebabkan gigi kendur dan mungkin rontok.
Periodontitis cenderung lebih parah di antara penyandang diabetes karena penyakit ini dapat menurunkan kemampuan untuk melawan infeksi dan memperlambat penyembuhan.
Infeksi seperti periodontitis juga dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat, yang pada gilirannya membuat diabetes lebih sulit dikendalikan.
Mencegah dan mengobati periodontitis dengan pembersihan gigi secara teratur dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah.
Melihat penyebab sakit gigi tersebut, tentu penyandang diabetes harus mencegahnya.
Lantas bagaimana caranya?
Baca Juga: Vitamin D Bagi Ibu Hamil, Kurangi Sakit Hingga Cegah Diabetes dan Infeksi Kehamilan