Find Us On Social Media :

Bukan Cuma Tak Sedap Dipandang, Lemak di Leher Jadi Ukuran Risiko Penyakit Jantung

Lemak di leher mengindikasikan risiko penyakit jantung.

GridHEALTH.id - Kerah kemeja yang terlalu ketat, yang berarti ada lemak di leher, mungkin menjadi indikator masalah jantung di masa depan, menurut laporan peneliti Framingham Heart Study.

Para dokter telah lama mengukur lemak di usus , jaringan adiposa visceral, menggunakan nama resminya, untuk membantu menilai risiko penyakit kardiovaskular.

Tapi lemak di leher terkait erat dengan faktor-faktor yang diketahui menyebabkan masalah jantung, seperti kadar kolesterol dan diabetes, kata sebuah laporan yang menggunakan data dari 3.320 dari peserta studi tersebut.

"Lingkar leher dikaitkan dengan faktor risiko kardiometabolik, bahkan setelah penyesuaian untuk jaringan adiposa visceral," tulis para peneliti dalam laporan tersebut, yang  dipresentasikan pada konferensi tahunan Epidemiologi dan Pencegahan Penyakit Kardiovaskular Asosiasi Jantung Amerika di Palm Harbor, Florida, Agustus 2020.

Cara standar untuk menilai obesitas adalah dengan mengukur lingkar pinggang dan menentukan indeks massa tubuh. Tapi kegemukan leher bisa menambah penilaian risiko yang dibuat dokter dengan mengukur lingkar pinggang, kata para peneliti.

"Jaringan adiposa subkutan tubuh bagian atas dan jaringan adiposa visceral secara independen berkontribusi terhadap risiko kardiometabolik," mereka melaporkan.

Baca Juga: Hati-hati, Lemak Perut Ternyata Dapat Mengindikasikan Penyakit Jantung

Baca Juga: 3 Pengobatan Rumahan yang Mudah dan Efektif Mengatasi Perut Kembung

Gregg C. Fonarow, seorang profesor kedokteran di University of California, Los Angeles, mengatakan bahwa para peneliti telah melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk melihat melampaui pengukuran risiko konvensional.