Sel-sel lemak yang menumpuk tersebut, dapat menyebabkan peradangan kronis.
Orang yang obesitas, juga bisa mengalami darah menggumpal di bawah diafragma yang membuat jantung harus bekerja keras.
Selain itu, lemak di perut dan hati juga mengeluarkan sitokin yang mempengaruhi pembuluh darah dan jaringan, sehingga memperparah infeksi Covid-19.
Baca Juga: Ditemukan 71 Penyelewengan Program Vaksinasi Covid-19, Vaksin Covid-19 ada di Marketplace
Sebuah studi baru-baru ini menemukan kalau menurunkan berat badan, juga dapat mengurangi risiko keparahan Covid-19.
Studi yang dilakukan oleh Cleveland Clinic menunjukkan bahwa orang yang melakukan menjalani operasi penurunan berat badan, berisiko 60% lebih rendah mengalami komplikasi Covid-19.
Melansir CNN, Rabu (05/01/2022), penelitian tersebut menggunakan catatan dari 20.122 orang selama lebih dari enam tahun.
Hasil tes positif Covid-19 hampir antara grup yang jalani operasi penurunan berat badan dan yang mengontrol berat badan, yakni 9,1% dan 8,7%.
Baca Juga: Polisi Gerak Cepat Selidiki Sindikat Vaksin Booster COVID-19 Berbayar
Orang-orang yang telah menurunkan berat badannya, berisiko lebih rendah menjalani rawat inap, kebutuhan oksigen, dan gejala parah dari infeksi Covid-19.
Begitu juga dengan penyebab kematian selain Covid-19. Mereka yang telah menurunkan berat badan memiliki risiko kematian akibat penyakit lain kurang dari 53%.
“Temuan ini menunjukkan bahwa obesitas dapat menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk tingkat keparahan infeksi Covid-19,” tulis peneliti di studi yang dipublikasikan di JAMA Surgery.
Dr Steven Nissen, ahli jantung klinik tersebut, menekankan bahwa penurunan berat badan adalah kunci mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dalam studi ini.
“Sejauh yang kami tahu, jika Anda menurunkan berat badan, maka risiko morbiditas Covid-19 yang serius dan mortalitas Covid-19 turun jauh,” pungkasnya.(*)
Baca Juga: Aneka Merek Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia, Kenali Efek Sampingnya