GridHEALTH.id - Ada dua pilihan proses persalinan yang bisa disesuaikan dengan kondisi ibu, melahirkan secara normal atau operasi sesar.
Operasi sesar adalah persalinan yang dilakukan dengan proses pembedahan, dengan cara membuat sayatan di perut ibu.
Dilansir NHS.uk, Kamis (06/01/2022), operasi sesar merupakan jenis tindakan pembedahan yang berisiko.
Sehingga biasanya operasi sesar baru akan dilakukan jika itu merupakan pilihan paling aman bagi ibu dan bayi.
Beberapa hal yang menyebabkan ibu hamil melakukan persalinan operasi sesar:
- Posisi bayi sungsang dan dokter atau bidan tidak bisa mengubah posisinya, meskipun sudah melakukan pemijatan.
- Jika ibu mengalami plasenta previa, memiliki tekanan darahnya tinggi (preeklamsia), atau pendarahan.
- Ditemukan infeksi pada kelamin, seperti herpes atau HIV yang tidak diobati.
- Bayi di dalam kandungan tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Baca Juga: Penyebab Ibu Sering Pingsan Jelang Melahirkan, Lakukan Ini untuk Kurangi Risikonya
Persiapan Melahirkan Sesar
Sebelum melanjalani persalinan dengan operasi sesar, terdapat sejumlah hal yang perlu dilakukan oleh ibu, dikutip dari UT Southwestern Medical Center, Kamis (06/01/2022).
1. Puasa selama 8 jam
Jelang persalinan, ibu akan diminta untuk puasa selama 8 jam. Ini dilakukan demi mengurangi kemungkinan muntah atau komplikasi paru-paru.
Walaupun harus puasa, ibu masih bisa kok minum air putih. Perhatikan semua larangan minuman dan makanan yang diberikan dokter, supaya persalinan bisa segera dilakukan.
2. Mandi dengan sabun antibakteri
Sebelum masuk ruang operasi, ibu bisa mandi terlebih dahulu menggunakan sabun antibakteri.
Mandi sebelum operasi sesar dilakukan agar bakteri di kulit mati dan mencegah risiko infeksi setelah pembedahan.
3. Jangan cukur bulu kemaluan sendiri
Mencukur bulu kemaluan sebaiknya dilakukan oleh perawat, agar tidak menyebabkan luka dalam dan bisa dimasuki oleh bakteri penyebab infeksi.
Baca Juga: Berapa Kali Ibu Bisa Melahirkan Sesar, Ternyata Tidak Lebih dari .....
4. Diskusi dengan dokter
Lakukan diskusi dengan dokter untuk menentukan cara mengatasi nyeri pasca operasi sesar.
Terdapat pilihan obat yang bisa digunakan, seperti melalui kateter atau tulang belakang dan dengan infus yang dosisnya telat disesuaikan.
Kondisi ibu akan mulai membaik 3-4 hari, setelah selesai melalukan operasi sesar dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Luka bekas operasi harus dibersihkan setiap hari dan ibu tidak boleh menggunakan pakaian yang ketat.
Dokter atau bidan juga akan memberikan obat pereda nyeri, agar bekas operasi sesar tidak terasa terlalu sakit.
Agar tidak terjadi penggumpalan darah, ibu bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa secara perlahan.
Tapi ada beberapa kegiatan yang tak boleh dilakukan, misalnya menyetir, mengangkat benda berat, olahraga berat, dan berhubungan intim.
Lakukan hal-hal tersebut saat ibu sudah tidak merasakan nyeri lagi. Rata-rata sekitar 6 minggu.(*)
Baca Juga: Harus dan Jangan Dilakukan Pasca Sesar Supaya Luka Melahirkan Cepat Sembuh