Find Us On Social Media :

Bukan Kanker, Ini Penyebab Payudara Wanita Sering Terasa Keras

Penyebab payudara sering terasa keras.

GridHEALTH.id – Perubahan yang dirasakan pada payudara, tentunya dapat membuat seorang wanita khawatir.

Pasalnya, payudara mempunyai peran yang penting bagi seorang wanita, yakni untuk memberikan susu kepada anaknya dan yang berkaitan dengan seksual.

Sehingga kejanggalan yang terjadi di payudara akan mendapatkan perhatian lebih. Selain nyeri, wanita mungkin pernah merasakan payudaranya terasa keras daripada biasanya.

Saat kondisi ini terjadi, wanita mungkin akan memikirkan hal yang terburuk, yakni kanker payudara.

Sebenarnya, payudara terasa keras, bukan merupakan salah satu gejala utama kanker dan biasanya terjadi karena hal yang masih bisa ditangani.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang menjadi penyebab payudara terasa keras, yuk simak!

1. Perubahan fibrokistik payudara

Melansir Mayo Clinic, Sabtu (15/01/2022), mengalami perubahan fibrokistik payudara bukan merupakan hal yang jarang terjadi. Perubahan ini dipengaruhi oleh fluktuasi hormon estrogen selama siklus menstruasi.

Gejala yang dirasakan yakni adanya benjolan atau penebalan di jaringan payudara, diikuti nyeri dan payudara terasa keras, serta keluarnya cairan berwarna hijau atau cokelat tua dari puting.

Perubahan fibrokistik payudara bisa terjadi pada wanita yang berusia 30-50 tahun atau masih subur.

Baca Juga: Mengatasi Nyeri di Satu Sisi Payudara, Tak Berkaitan dengan Siklus Haid

2. Tanda awal kehamilan

Payudara terasa keras juga bisa menjadi tanda awal dari kehamilan. Ini terjadi karena adanya perubahan hormon dalam tubuh wanita.

Selain keras, payudara juga akan nampak lebih besar daripada biasanya, berat, dan nyeri meskipun tidak tersentuh.

3. Produksi ASI menumpuk

Baca Juga: Ternyata Karena 10 Hal Ini Wanita Bisa Mengalami Nyeri Payudara, Catat

Saat menyusui, wanita mungkin akan terbiasa merasakan payudara terasa kencang, berat, dan nyeri di bagian puting, kondisi seperti ini sering disebut dengan engorgement atau payudara bengkak.

Payudara keras dan bengkak, terjadi saat jaringan payudara penuh dengan susu, darah, dan cairan lainnya. Ini biasanya terjadi pada beberapa hari-hari atau minggu pertama menyusui, dikutip dari Pregnancy Birth and Baby, Sabtu (15/01/2022).

4. Infeksi payudara

Infeksi atau mastitis, sering dialami oleh para wanita yang sedang menyusui. Infeksi menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan kulit yang terasa keras di sekitar payudara.

Baca Juga: Perempuan Berdada Besar Disukai Pria Miskin, Tapi Wanita Ogah Dinikahi

Kondisi ini biasa terjadi saat Air Susu Ibu (ASI) tidak bisa keluar dari payudara, sehingga bakteri tumbuh tidak terkontrol.

Payudara keras merupakan kondisi yang umum dan akan membaik dengan sendirinya, tanpa memerlukan penanganan medis khusus.

Akan tetapi, payudara keras juga memerlukan pemeriksaan dokter jika diikuti oleh gejala lain, seperti berikut:

- Ditemukan benjolan yang kerasa di payudara, serta kemerahan.

- Merasakan nyeri atau sensasi terbakar ketika sedang menyusui.

- Mengalami demam.

- Puting payudara yang tadinya menonjol, tiba-tiba masuk dan tidak bisa ditarik.

- Adanya darah yang keluar dari puting.(*)

Baca Juga: Tanpa Operasi, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Memperbesar Payudara