Find Us On Social Media :

Karyawan Lion Air di Bandara Soekarno Hatta Suspect Omicron Wafat, Ternyata Terpapar Varian Delta

Pegawai Lion Air meninggal dunia, awalnya suspect Omicron. Ternyata terpapar varian Delta.

GridHEALTH.id - Berita duka dan mengejutkan saat wabah Omicron belum lama terjadi di Tangerang, Banten.

Kemarin pasien suspect Omicron di Tangsel diberitakan meninggal dunia.

Diberitakan pasien suspect Omicron tersebut sudah lima hari dirawat di RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Pasien tersebut diketahui bekerja di Bandara Soekarno-Hatta.

Dugaan awal, pasien tersebut terpapar Virus Corona dari penumpang yang datang dari luar negeri.

Sebab, pasien ini bekerja di garda terdepan sebagai pekerja administrasi maskapai Lion Air.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan lokasi khusus untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Hal tersebut untuk mencegah masuknya Covid-19 varian Omicron yang dibawa oleh wisatawan dari luar negeri.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, lokasi karantina untuk warga Kabupaten Tangerang yang masuk dalam kategori PPLN yakni Hotel Yasmin.

Baca Juga: Bukan Gegara Tak Pakai Bra, Ini 5 Hal yang Bikin Payudara Kendur

Hotel tersebut berlokasi di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

Pegawai Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta

Menurut Zaki, Lokasi tersebut bisa direkomendasikan sebagai pusat isolasi terpadu dan tempat karantina mandiri untuk mereka yang pulang dari luar negeri.

"Di Kabupaten Tangerang sudah banyak tempat atau hotel yang representatif untuk karantina masyarakat yang pulang dari luar negeri, seperti Hotel Yasmin," ujar Zaki, Selasa (11/1/2022).

"Bila saat karantina ditemukan kasus positif, langsung bisa dirawat dan ditangani langsung di Hotel Yasmin, tidak perlu lagi dibawa ke Wisma Atlet karena yang di sana juga sudah cukup penuh dan padat oleh masyarakat yang berdatangan dari luar negeri," ujarnya menambahkan.

Prihal pasien meninggal yang suspect Omicron, menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, pasien tersebut ternyata terpapar Covid-19 varian Delta.

"Pegawai Lion Air benar, dirawat sebelumnya sudah lima hari di RSUD Balaraja dan disangkakan sebagai suspect Omicron, tetapi ternyata varian Delta," jelas Hendra saat dikonfirmasi, Rabu (13/1/2022) malam, dikutip dari TribunNews.com (14/1/2022).

"Omicron memang penularannya cepat, tetapi tidak mematikan seperti varian Delta. Pegawai Lion Air ini sepertinya terpapar varian Delta," sambung Hendra.

Warga Tangerang Selatan Positif Omicron

Baca Juga: Ancaman Penyakit Menular Tertinggi di Dunia Jauh Sebelum Ada Covid-19, Dokter Tanzania Melatih Penciuman Tikus Untuk Deteksi Dini TBC

Sementara itu di Tangerang Selatan (Tangsel), ada 4 orang diduga terpapar varian baru Covid-19 itu, paska perjalanan dari Luar Negeri.

"Infonya warga Tangsel, sejak semalam juga sudab ada laporannya omicron ada empat orang," kata wakil wali kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan di halaman kantor Kecamatan Pamulang.

Dari adanya empat warga Tangsel terpapar Omicron itu, ia meminta warga mewaspadai penyebaran virus tersebut.

Pemkot Tangsel pun akan melakukan pengetatan pada sejumlah area publik.

"Ini harus waspada, kami akan melakukan pengetatan tempat-tempat wisata, hiburan, dibatasi kapasitas jumlah orang dan jam operasionalnya," kata Pilar Saga

Sementara, untuk penanganan pasien Omicron sendiri, Pemkot Tangsel juga masih menyiagakan tiga Rumah Sakit Umum (RSU) guna penanganan pasien terpapar.

Kasus Omicron di Indonesia sendiri secara keseluruhan saat ini, hingga Senin (10/1) terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi, sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 506 kasus.Penambahan kasus masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), dimana dari 506 kasus konfirmasi Omicron, 84 kasus merupakan transmisi lokal.Selain kasus Konfirmasi, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan. Hingga Senin (10/1) Terdeteksi sebanyak 1.384 probable Omicron yang didapatkan dari SGTF.

Baca Juga: Jika Bau Badan Dialami Penyandang Diabetes, Ini Yang Harus Dilakukan

“Kalau kita perhatikan, juga terlihat peningkatan yang signifikan dari angka kasus harian dimana dari se jumlah 454 menjadi 802, naik hampir dua kali lipat” ucap Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari seiaran pers (12/1/2022).Namun, dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan.

Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit. Untuk itu, lanjut dr. Nadia, pihaknya akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.“Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin” ucap dr. NadiaSelain itu dari sisi teurapetik, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien COVID-19 dengan gejala ringan.Dari sisi Tracing, tambah dr Nadia akan dilakukan penemuan kasus aktif dengan meningkatkan tracing menjadi lebih dari 30 per kasus positif.

Selain itu juga akan dilakukan pemeriksaan WGS pada level komunitas dengan target 1.700 sampai 2.000 WGS setiap bulan nya.dr. Nadia menambahkan, pemerintah juga memulai vaksinasi booster COVID-19 bagi kelompok usia 18 tahun ke atas, untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari COVID-19 termasuk Omicron.(*)

Baca Juga: Ketika Lubang Anus Gatal Karena Infeksi, Begini Cara Mengatasinya