Find Us On Social Media :

Kasus Omicron Naik di Seluruh Dunia, Kemenag Hentikan Sementara Pemberangkatan Umrah

Pemberangkatan haji umrah ditunda akibat kenaikan kasus Omicron.

GridHEALTH.id - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) kembali mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara pemberangkatan jemaah ibadah umrah.Kondisi tersebut lantaran merebaknya karus corona di Indonesia beberapa hari terakhir.“Pertama, kami akan mengkaji konsep OGP secara menyeluruh dengan melihat perkembangan yang terjadi, di saat virus omicron makin berkembang di beberapa negara termasuk Indonesia dan Arab Saudi,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah Hilman Latief, dalam rilis resmi Kemenag, dikutip Minggu (16/01/22).Hilman menyebut jemaah umrah yang sedianya jadwal pemberangkatannya hari ini, Minggu (16/01/2022) kemarin akan ditunda keberangkatannya.“Jemaah umrah akan diberangkatkan sampai tanggal 15 Januari 2022 dan kita coba hentikan sementara dalam rangka evaluasi,” lanjutnya.Hilman mengatakan, 1.731 jemaah umrah pertama diberangkatkan tanggal 8 Januari 2022 dan akan kembali ke Indonesia tanggal 17 Januari 2022. Tim akan melihat ada atau tidaknya jemaah yang terpapar omicron.Untuk diketahui, Kasus positif Covid-19 di Tanah Air kembali bertambah, tercatat pada hari Minggu, 16 Januari 2022 bertambah 1.075 kasus. Sehingga akumulasi positif Covid-19 sejak melanda Indonesia saat ini sebanyak 4.270.794 kasus.Selanjutnya, jumlah pasien yang sembuh dari Covid -19 pada hari ini tercatat bertambah 464 orang. Sehingga total yang sembuh mencapai 4.118.164 orang.Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 4 orang sehingga totalnya menjadi 144.167 orang.

Baca Juga: T&J: Bagaimana Mengidentifikasi Gejala Omicron vs. Varian Lainnya

Baca Juga: Healthy Move, Jangan Buru-buru Bangun, Lakukan Yoga di Tempat Tidur

Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar aktivitas perkantoran bisa dikurangi akibat naiknya kasus Omicron ini. Dia mengimbau perusahaan agar tidak melakukan kerja langsung di kantor secara 100%.Hal ini dilakukan dalam rangka kewaspadaan diri dari peningkatan varian virus COVID-19 baru, Omicron. Dia meminta kalau bisa aktivitas kantor paling banyak dilakukan dengan kapasitas 75% saja."Kami imbau kalau di kantor tidak perlu 100%, tidak usah 100% yang hadir, jadi diatur saja. Mungkin jadi 75% sampai 2 minggu ke depan, diaturlah asesmen sama kantor masing-masing. Khususnya memang kantor, industri tak ada masalah," ungkap Luhut dalam rapat evaluasi PPKM, yang diadakan secara virtual, Minggu (16/01/2022).Luhut pun mengimbau opsi work from home alias kerja dari rumah tetap dilakukan. "Perkantoran jika ada opsi work from home masih mampu dijaga tingkat produktivitas, saya imbau opsi itu diambil. Hal ini dilakukan agar kasus terkendali," tegasnya. (*)

Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Mencegah Penyakit Mata Akibat Diabetes

Baca Juga: Bernyanyi Ternyata Bisa Cepat Atasi Depresi Pasca Melahirkan, Studi