Find Us On Social Media :

Kabar Baik Vaksin Sinovac Sebagai Booster, Antibodi Meningkat Puluhan Kali Dengan KIPI Terendah

Data terbaru menunjukan Vaksin Sinovac sebagai vaksin Booster memiliki risiko KIPI yang rendah.

GridHEALTH.id - Vaksin sinovac merupakan satu dari lima vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai vaksin booster di Indonesia.

Terbaru, terdapat kabar baik terkait vaksin Sinovac sebagai vaksin booster ini.

Dimana menurut data dari sejumlah lembaga kesehatan independen menunjukkan bahwa vaksin dengan CoronaVac (Sinovac - Bio Farma) aman digunakan.

Keamanan ini teruji bagi anak usia lebih dari 3 tahun, lansia lebih dari 60 tahun, juga ibu hamil.

Selain itu sebagai vaksin booster, vaksin sinovac juga dapat meningkatkan antibodi hingga puluhan kali.

Bagi usia 18-59 tahun antibodi meningkat hingga 20 kali, serta lebih dari 30 kali bagi penerima lansia 60 tahun ke atas.

Fakta lainnya risiko KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) dari vaksin Covid-19 ini pun rendah.

Hal ini dipaparkan langsung oleh Clinical Researcher of Sinovac, Yaping Qiao PhD, dalam acara virtual 'Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic Without Boundaries', Minggu (16/1/2022).

Menurut Yaping, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan vaksin Sinovac menunjukan risiko KIPI yang rendah sehingga aman bagi anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui.

Baca Juga: Penyuntikan Vaksin Booster yang Dimulai Hari ini Hanya Setengah Dosis, Ada Maksudnya

"Dalam uji klinis vaksin CoronaVac di sejumlah negara dari tahun 2020-2021, KIPI pada anak usai lebih dari 3 tahun sebagian besar adalah grade 1 dan 2 yang berupa nyeri serta demam ringan setelah penyuntikan," ujar Yaping.

Sementara dalam studi yang dilakukan pada ibu hamil dan menyusui di Brasil pada periode April – Agustus 2021, terjadi insidensi KIPI sebanyak 74,1 per 100.000 dosis.

Kondisi ini merupakan KIPI terendah dibandingkan dengan empat vaksin Covid-19 lainnya yang digunakan di Brasil.

“Pada Oktober 2021, penelitian di Chili mengungkapkan pemberian vaksin booster meningkatkan kemampuan CoronaVac dalam mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dari 56 % menjadi 80 %."

"Pemberian booster juga meningkatkan efektivitas CoronaVac dalam mencegah perawatan di Rumah Sakit dari 84 % menjadi 88 %," tuntasnya.

Berkaca pada temuan tersebut, penting untuk dipahami bahwa penyuntikan vaksin Covid-19 penting untuk dilakukan.

Selain mencegah penularan wabah semakin luas, ini juga bermanfaat untuk meminimalisir keparahan yang mungkin terjadi akibat infeksi Covid-19 tersebut..

Dijelaskan pada laman nhs.uk (30/3/2021), bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.

Itu artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan tubuh kita akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga dampak infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.

Baca Juga: Antibodi Ibu Hamil Penerima Vaksin Covid-19 Diturunkan ke Bayinya, Studi

Sementara itu, diketahui pemerintah Indonesia mulai memberikan suntikan vaksin booster, Rabu (12/1/2022).

Pemberian suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga tersebut bertujuan untuk meningkatkan kembali antibodi yang menurun.

Menurut Kepala Badan Pom (BPOM), Penny K. Lukito, antibodi atau respons imun vaksin Covid-19 menurun seiring dengan waktu hingga 30 %.

Hal ini berdasarkan pengamatan uji klinik yang berkembang di negara lain maupun juga di Indonesia dalam kurun waktu yang panjang.

"Dan interval penurunan yang bervariasi dan tergantung dari jenis vaksinnya. Data imunogenisitas dari hasil pengamatan dari semua vaksin Covid-19 menunjukkan adanya antibodi yang signifikan menurun sampai 30 % terjadi setelah 6 bulan pemberian vaksin primer yang lengkap," ujar Penny dikutip dari tribunnews.com (10/1/2022).

Oleh karena itu, dia mengatakan, diperlukan pemberian vaksin booster untuk meningkatkan kembali imunogenisitas yang telah menurun.(*)

Baca Juga: 10 Poin Penting Pelaksanaan Vaksinasi Booster Covid-19, Harus Sesuai SE Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit