Find Us On Social Media :

Pasien dengan Gejala Covid-19 Ringan Alami Penurunan Kemampuan Kognitif, Studi

Covid-19 dengan gejala yang ringan menyebabkan penurunan kemampuan kognitif.

Peserta yang terlibat dalam penelitian itu juga diminta untuk menjalani tes kemampuan kognitif lainnya, termasuk kerja memori dan perencanaan, hasilnya cukup baik.

Stephen Burgess dari Unit Biostatistik MRC di Universitas Cambridge menyoroti jumlah partisipan yang terlibat. Dia menyebutkan kalau studi itu tidak dilakukan secara acak.

“Namun, terlepas dari ini, perbedaan antara kelompok Covid-19 dan non-Covid dalam hal beberapa ukuran khusus kemampuan kognitif yang dilihat dalam penelitian ini sangat mencolok,” ujarnya.

“Terlepas dari keterbatasan penelitian non-acak, tampaknya tidak mungkin hasil ini dapat dijelaskan oleh perbedaan sistematis antara kelompok yang tidak terkait denagn infeksi Covid-19,” sambungnya.

Dampak Covid-19 dengan kesehatan dan kesejahteraan hidup pasien masih terus dieksplorasi. Dokter di UEA melaporkan peningkatan jumlah orang yang mengalami insomnia dan kecemasan karena Covid-19, dilansir dari The National News, Kamis (20/01/2022).

Dr Hady Jerdak, seorang spesialis tidur di Harley Street Medical Centre mengatakan, hampir 30% pasien yang datang kepadanya mengalami coronasomnia.

Coronasomnia merupakan gangguan tidur yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Stok Vaksin Covid-19 Booster Capai 130 Juta Dosis, di Jakarta Sepi Peminat, Nasional Baru 300,239,385 Dosis yang Disuntikan

Diperkirakan sekitar 100 juta orang di seluruh dunia menderita insomnia setelah sembuh dari Covid-19 atau dikenal dengan kondisi long covid.

“Disfungsi tidur terlihat pada penderita Covid-19, baik dirawat di rumah sakit atau dirawat di rumah,” kata Dr Pawan Kumar Srivastava, konsultan penyakit dalam di NMC Specialty Hospital, Dubai.

“Studi yang dilakukan secara global telah menunjukkan 20 hingga 34% pasien memiliki gangguan tidur yang bertahan setelah pemulihan selama berbulan-bulan,” sambungnya.

Dia menjelaskan, penelitian mengenai long Covid-19 yang dialami oleh pasien menunjukkan sekitar 70 persen dari mereka sulit tidur di malam hari.

Baca Juga: Tidak Ada Bukti Ilmiah Kuat Anak dan Remaja Sehat Perlu Divaksin Booster