GridHEALTH.id - Saat vaksin booster Covid-19 mulai dijalan di Indonesia, ada berita belum ada bukti ilmiah kuat pemberian vaksin booster kepada anak dna remaja yang sehat diperlukan.
Pendapat tersebut diucapkan oleh WHO.
Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia Soumya Swaminathan, Selasa, saat konferensi pers, mengatakan bahwa sementara tampaknya ada penurunan kekebalan vaksin dari waktu ke waktu terhadap varian Omicron yang menyebar dengan cepat dari virus corona.
Menurutnya penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan siapa yang membutuhkan dosis booster.
"Tidak ada bukti saat ini bahwa anak-anak yang sehat atau remaja yang berat membutuhkan booster. Tidak ada bukti sama sekali," katanya, dilansir dari Reuters.com (19/1/2022).
Dalam kesempetaan tersebut pun Swaminathan mengatakan, kelompok ahli utama WHO akan bertemu akhir pekan ini untuk mempertimbangkan pertanyaan spesifik tentang bagaimana negara harus mempertimbangkan untuk memberikan booster kepada populasi mereka.
"Tujuannya adalah untuk melindungi yang paling rentan, untuk melindungi mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit parah dan sekarat. Mereka adalah populasi lanjut usia kita, orang-orang dengan gangguan kekebalan dengan kondisi yang mendasarinya, tetapi juga petugas kesehatan," jelasnya.
Pendapat Lain dari AAP
Apa yang diutakan WHO tersebut tentu sangat berbeda dengan pendapat pakar lainnya, semisal dari American Academy of Pediatrics (AAP) .
Baca Juga: Healthy Move, 5 Variasi Push-up Membakar Kalori dan Membentuk Otot
Menurut James D. Campbell, MD, MS, FAAP, a pediatric infectious disease specialist based in Maryland, serves on the American Academy of Pediatrics Committee on Infectious Diseases, dikutip dari healthychildren.org, menyampaikan, "Penelitian menunjukkan vaksin baru ini sangat efektif dan aman. American Academy of Pediatrics (AAP) mendesak anak-anak dan orang dewasa untuk mendapatkan vaksin dan booster COVID-19 segera setelah mereka memenuhi syarat."
Divaksinasi dan dikuatkan menjadi sangat penting sekarang dengan meningkatnya kasus yang disebabkan oleh varian delta dan varian omicron dari virus.
Strain yang lebih menular dapat menyebar dengan cepat dan menginfeksi lebih banyak anak.
Divaksinasi dan ditingkatkan sepenuhnya membantu melindungi anak-anak dari penyakit serius dan rawat inap dari COVID-19.
Karenanya pejabat kesehatan federal di Amerika Serikat mengizinkan dosis booster untuk anak-anak yang berusia setidaknya 12 tahun.
Siapa pun yang memenuhi syarat yang mendapat dua dosis vaksin mRNA COVID setidaknya lima bulan yang lalu sangat dianjurkan untuk mendapatkan dosis booster.
Source | : | CDC,Reuters-booster,Healthychildren.org-booster |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar