Find Us On Social Media :

Faktor Genetik Menentukan Gejala Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa Pada Pasien Covid-19, Studi

Faktor genetik berperan dalam gejala kehilangan indra penciuman dan indra perasa.

GridHEALTH.id - Sejak awal pandemi, salah satu gejala Covid-19 yang paling umum dan menarik untuk diamati adalah kecenderungan virus untuk menyebabkan hilangnya rasa atau penciuman.

Bagi banyak orang, itu adalah petunjuk pertama mereka bahwa mereka terinfeksi. Para ilmuwan masih tidak yakin mengapa ini terjadi (dan itu menjadi kurang umum dengan varian Omicron)‚ tetapi sebuah studi baru menunjukkan bahwa jawabannya mungkin tertulis, setidaknya sebagian, dalam gen kita.

Hilangnya penciuman (anosmia) dan hilangnya rasa (ageusia) adalah gejala yang diidentifikasi pada pasien Covid-19 pada tahap awal infeksi.

Menurut John Hopkins Medicine, gejalanya dapat berkisar dari tidak dapat mencium atau merasakan sama sekali hingga berkurangnya kemampuan untuk mencium atau merasakan hal-hal tertentu yang manis, asam, pahit atau asin.

Dalam beberapa kasus, rasa atau bau yang biasanya menyenangkan. mungkin menjadi tidak menyenangkan.

Dalam studi tersebut, para peneliti di perusahaan genomik 23andMe mengamati hampir 70.000 penduduk AS dan Inggris yang dilaporkan positif Covid-19. Enam puluh delapan persen dari mereka mengatakan mereka kehilangan indera penciuman atau rasa selama sakit.

Para ilmuwan membandingkan informasi genetik orang-orang yang kehilangan indra penciuman dan mereka yang tidak.

Mereka mengidentifikasi area pada genom antara dua gen—UGT2A1 dan UGT2A2—yang dikaitkan dengan kehilangan atau mempertahankan indra tersebut.

Kedua gen diekspresikan dalam jaringan hidung dan terlibat dalam penciuman dan metabolisme aroma. Memiliki varian genetik itu meningkatkan risiko kehilangan rasa atau penciuman sebesar 11%.

Baca Juga: Di Qatar, Bayi Berusia 3 Minggu Meninggal Karena Covid-19, Waspadai Gejalanya Pada Bayi dan Anak

Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Untuk Membakar Lemak di Pinggul Bersayap

Para peneliti tidak yakin persis bagaimana UGT2A1 dan UGT2A2 terlibat, tetapi mereka dapat memengaruhi susunan sel-sel hidung itu dan kemampuannya untuk menahan atau dipengaruhi oleh virus Covid-19.