Find Us On Social Media :

Isolasi Rumah Untuk Infeksi Covid-19 Ringan Dipangkas Lebih Singkat, Tetapi Beberapa Masih Bisa Menular, Studi

Beberapa orang yang diisolasi karena terinfeksi tetap masih bisa menular.

GridHEALTH.id - Di beberapa negara, masa karantina untuk pasien isolasi rumah yang dinyatakan positif Covid-19 telah dikurangi menjadi 7 hari dari 14 hari.

Disebutkan bahwa pasien dalam isolasi rumah dapat mengakhiri isolasi dan dipulangkan setelah 7 hari dari hasil tes positif jika mereka tidak demam selama 3 hari berturut-turut, dan pengujian ulang tidak diperlukan setelah masa isolasi rumah berakhir.

Namun, sebuah studi baru mengatakan bahwa beberapa orang yang terkena dampak Covid dapat tetap menular selama lebih dari 10 hari.

Satu dari 10 orang mungkin memiliki tingkat yang relevan secara klinis dari SARS-CoV-2 yang berpotensi menular setelah masa karantina 10 hari, menurut penelitian yang dipimpin oleh University of Exeter. Studi ini telah dipublikasikan dalam International Journal of Infectious Diseases.

Untuk penelitian ini, para peneliti menggunakan tes yang baru disesuaikan yang dapat mendeteksi apakah virus itu berpotensi masih aktif dan menerapkannya pada sampel dari 176 orang yang dites positif pada tes PCR standar.

Mereka menemukan bahwa 13% pasien masih menunjukkan tingkat virus yang relevan secara klinis setelah 10 hari, yang berarti mereka masih berpotensi menular. Beberapa orang terus mempertahankan level ini hingga 68 hari.

"Meskipun ini adalah penelitian yang relatif kecil, hasil kami menunjukkan bahwa virus yang berpotensi aktif kadang-kadang dapat bertahan lebih dari periode 10 hari, dan dapat menimbulkan potensi risiko penularan selanjutnya," kata Profesor Lorna Harries dari University of Exeter Medical School, seperti dikutip oleh Science Daily (20/01/2022).

Penulis menyarankan bahwa tes baru ini harus digunakan dalam pengaturan di mana orang-orang rentan, untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Sementara tes PCR konvensional, yang bekerja dengan menguji keberadaan fragmen virus, dapat mengetahui apakah seseorang baru saja terkena virus, mereka tidak dapat mendeteksi apakah virus itu masih aktif, dan orang tersebut menular.

Baca Juga: Para Ahli Ragukan Keberadaan Deltacron, Sebut Belum Ada Lagi Varian Baru Virus Corona

Baca Juga: Penyebab Munculnya Kelebihan Lemak Perut yang Bisa Datangkan Penyakit

Tes baru, bagaimanapun, memberikan hasil positif hanya ketika virus aktif dan berpotensi mampu menularkan selanjutnya.