Find Us On Social Media :

Lakukan 6 Hal Ini Untuk Cegah Penyakit Leptospirosis Saat Banjir Melanda

Memasuki musim hujan, banjir terjadi di sejumlah kota di Indonesia.

GridHEALTH.id - Sejumlah daerah di Indonesia seperti Jakarta, Palembang, dan Jember dilanda musibah banjir dalam beberapa pekan terakhir.

Bahkan karena memasuki puncak musim hujan, banjir yang terjadi tidak kunjung surut dan justru semakin meluas.

Misalnya saja di daerah DKI Jakarta, dimana banjir sudah terjadi sejak Selasa (18/1/2022).

Melansir Kompas.com (20/1/2022), berdasarkan keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada pukul 12.00 WIB kemarin, ada sekitar 93 RT yang terendam banjir dengan ketinggian air 40-100 cm.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Moh Insaf mengatakan, sampai pukul 15.00 WIB kemarin, ada penambahan titik banjir di Jakarta menjadi 102 RT.

Meskipun tidak menelan korban jiwa, tetapi banjir Jakarta telah mengganggu aktivitas masyarakat dan membuat ribuan warga harus mengungsi sementara.

Selain Jakarta, banjir juga kerap terjadi di Palembang.

Apalagi ketika terjadi hujan lebat atau hujan turun dengan intensitas sedang dalam durasi yang cukup lama.

Maka beberapa kawasan permukiman warga hingga jalanan protokol ibu kota akan tergenang air, sehingga membutuhkan waktu beberapa jam sampai air surut kembali.

Banjir juga melanda masyarakat di Kabupaten Jember.

Baca Juga: Banjir Bandang di Batu Malang, Waspadai Penyakit Pasca Banjir

Hujan deras pada Senin (17/1/2022) juga menyebabkan puluhan rumah milik 45 kepala keluarga di Kecamatan Patrang dan Kaliwater, Jember, terendam banjir.

Sama halnya dengan kondisi banjir di Jakarta, banjir di Jember juga tidak ada korban jiwa tetapi masyarakat yang rumahnya terendam harus terpaksa mengungsi.

Serta, beberapa fasilitas publik juga ikut terdampak.

Sebagian besar banjir yang terjadi di sejumlah daerah itu dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi dan terjadi hampir setiap hari.

Melihat kondisi tersebut, masyarakat yang terdampak banjir tentu harus mulai waspada.

Sebab saat banjir, risiko terkena penyakit cukup tinggi.

Melansir laman Kemenkes RI (201/2021), salah satu penyakit yang sangat berpotensi menular saat banjir adalah leptospirosis atau penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus.

Penularan leptospirosis masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lender, mata, hidung, kulit lecet, dan makanan.

Seseorang yang tertular leptospirosis dapat dilihat dari gejala yang terjadi berupa tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, dan iritasi.

Baca Juga: Musim Hujan, Waspadai Penyakit Leptospirosis yang Bisa Berakibat Fatal

Cara menghindari penularan lepstospirosis dapat dilakukan dengan 6 hal.

1. Berperilaku hidup bersih dan sehat, yakni menjaga kebersihan diri dan lingkungan

2. Menyimpan makanan dan minuman dengan baik

3. Mencuci tangan dan kaki serta sebagian tubuh lainnya dengan sabun

4. Memakai sepatu dari karet dengan ukuran tinggi, dan sarung tangan karet bagi kelompok kerja yang berisiko tinggi tertular leptospirosis

5. Membasmi tikus di rumah atau di kantor

6. Membersihkan dengan desinfektan bagian-bagian rumah, kantor, atau gedung (*)

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Ini Ditempelkan di Kulit, Hasilkan Kekebalan Jangka Panjang