GridHEALTH.id - Jumlah kasus virus corona baru secara global naik 20% minggu lalu menjadi lebih dari 18 juta, tetapi sekaligus menandai perlambatan lonjakan yang disebabkan oleh penyebaran varian Omicron, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam laporan mingguannya tentang pandemi, WHO mengatakan jumlah infeksi Covid-19 baru meningkat di setiap wilayah dunia kecuali Afrika, di mana kasus turun hampir sepertiga. Jumlah kematian secara global tetap sama dengan minggu sebelumnya, sekitar 45.000.
Kasus Covid-19 yang dikonfirmasi melonjak sekitar 50% minggu sebelumnya, dan awal bulan ini, WHO melaporkan peningkatan satu minggu terbesar dalam kasus pandemi.
WHO mengatakan dalam laporannya yang dikeluarkan pada Kamis (20/01/2022) bahwa Asia Tenggara mengalami peningkatan kasus terbesar pekan lalu, dengan jumlah orang yang baru terinfeksi melonjak sebesar 145%. Timur Tengah mengalami kenaikan mingguan 68%.
Peningkatan terkecil tercatat di Amerika dan Eropa, masing-masing sebesar 17% dan 10%. Para ilmuwan mengatakan pekan lalu ada tanda-tanda awal di Amerika Serikat dan Inggris bahwa wabah yang didorong oleh Omicron mungkin telah memuncak di negara-negara itu dan bahwa kasus-kasus itu bisa segera turun tajam.
Baca Juga: Kasus Omicron Naik, Presiden Jokowi Sarankan WFH Diberlakukan Lagi
Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Perut Sering Mulas, Hati-hati Ada Batu Ginjal
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa varian yang sangat menular itu terus melanda dunia.
Tedros mengatakan, pernyataan yang menganggap bahwa Omicron membawa penyakit ringan itu 'menyesatkan', meskipun penelitian telah menunjukkan Omicron lebih kecil kemungkinannya menyebabkan penyakit parah atau rawat inap daripada pendahulunya.
"Kami prihatin dengan dampak Omicron pada petugas kesehatan yang sudah kelelahan dan sistem kesehatan yang terbebani. Dampaknya tetap sama karena ribuan yang terinfeksi," kata Tedros.
Dia mengakui bahwa beberapa negara tampaknya keluar dari gelombang Omicron terbaru tetapi memperingatkan bahwa belum semua negara keluar dari kesulitan. (*)
Source | : | Reuters,Anadolu Agency |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar