Serangan jantung: Keringat dingin bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung. Jika seseorang merasa berkeringat dan lembap, sesak napas, dan mengalami nyeri di dada atau tubuh bagian atas, mereka harus segera mencari perawatan medis.
Hipoksia: Hipoksia adalah istilah teknis untuk kekurangan oksigen yang dapat berkembang ketika area di tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi ini mungkin disebabkan penyumbatan, cedera, atau paparan racun atau alergen. Ini dapat menyebabkan keringat dingin dan membutuhkan perawatan segera.
Hipoglikemia: Juga dikenal sebagai glukosa darah rendah, hipoglikemia terjadi ketika gula darah seseorang turun di bawah normal. Kondisi ini merupakan risiko khusus bagi penderita diabetes.
Hot flashes, keringat malam, dan menopause: Perubahan kadar hormon terkait menopause dan perimenopause dapat memicu semburan keringat.
Infeksi: Berkeringat bisa menjadi tanda respons tubuh terhadap berbagai infeksi, termasuk TBC dan HIV.
Gejala
Respon fight or flight, yang membantu manusia purba bertahan hidup di dunia yang lebih berbahaya secara fisik, mempersiapkan tubuh untuk berperang dengan musuh atau melarikan diri.
Baca Juga: 4 Cara Alami Mengatasi Gatal Biang Keringat, Salah Satunya Pakai Gandum
Respons fisik yang dipicu oleh respons stres meliputi:
- detak jantung lebih cepat
- pernapasan lebih cepat dan dangkal
- berkurangnya aliran darah ke sistem pencernaan yang menyebabkan lebih sedikit air liur dan mulut kering