GridHEALTH.id - Sejak awal pandemi, para ilmuwan telah berusaha mencari cara untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus Covid-19.
Dengan pengembangan vaksin, ada secercah harapan. Tapi kemudian, kedatangan varian Omicron yang sangat menular dan sub-mutasinya menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada yang memiliki kekebalan 100% terhadap virus.
Varian baru mampu menghindari antibodi yang dihasilkan oleh vaksin dan kemudian menginfeksi orang sehingga memicu gelombang ketiga di berbagai belahan dunia.
Tetapi sekarang, para peneliti dari Oregon Health & Science University mengatakan bahwa ada lebih dari satu jalan menuju kekebalan yang kuat dari Covid-19.
Ini memang kabar baik karena diharapkan dapat membuka jalan bagi pengembangan vaksin yang mungkin cukup efektif untuk mengakhiri pandemi. Jurnal Science Immunology menerbitkan penelitian ini.
Menurut peneliti studi ini, ada dua bentuk kekebalan yang memberikan tingkat perlindungan kekebalan yang hampir sama.
Ini adalah infeksi terobosan setelah mendapatkan vaksinasi lengkap dan infeksi alami diikuti dengan vaksinasi terhadap virus.
Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa seseorang dapat mencapai tingkat respons imun yang sangat tinggi setelah infeksi terobosan.
Ini juga bisa disebut 'kekebalan super.' Menurut peneliti dari studi baru ini, tidak masalah jika terinfeksi setelah vaksinasi atau jika divaksinasi setelah infeksi.
Baca Juga: Omicron Lebih 'Pintar' Menghindari Kekebalan Karena Vaksin , Studi
Baca Juga: T&J : Kapan Kita Tahu Kita Menularkan Varian Omicron Jika Terinfeksi?
Kita akan menikmati tingkat kekebalan super yang sama. Dalam kedua kasus, respons imun 10 kali lebih kuat daripada yang dihasilkan hanya dengan vaksinasi.
Untuk tujuan penelitian, para peneliti menggunakan beberapa varian Covid-19 hidup untuk mengukur netralisasi silang serum darah dari kasus terobosan.
Jumlah peserta sebanyak 104 orang yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu 42 peserta sudah divaksinasi lengkap dan tidak ada infeksi sebelumnya, 31 orang terinfeksi lalu mendapat vaksin dan 31 orang mengalami infeksi terobosan setelah vaksinasi.
Sampel darah diambil dari masing-masing partisipan dan sampel tersebut terpapar tiga varian virus Covid-19 yang hidup.
Para peneliti melihat bahwa kedua kelompok dengan 'kekebalan hibrida' menghasilkan tingkat kekebalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok di mana peserta divaksinasi dan tidak memiliki infeksi sebelumnya.
Para peneliti sangat antusias dengan temuan ini. Mereka percaya bahwa setiap terobosan infeksi akan membawa pandemi yang sedang berlangsung selangkah lebih dekat ke akhir.
Dengan semakin banyak orang yang divaksinasi yang terinfeksi dalam gelombang pandemi ini, dapat diharapkan semakin banyak orang akan memperoleh kekebalan hibrida, kata para peneliti. (*)
Baca Juga: 7 Cara Membuat Payudara Seksi Secara Alami Meski Sedang Menyusui
Baca Juga: Hati-hati, Perdarahan Pasca Persalinan Perlu Diwaspadai Ibu Hamil