Find Us On Social Media :

Husband Stitch Membuat Vagina Kembali Kencang Setelah Melahirkan, Sudah Tahu Risikonya?

Risiko melakukan husband stitch setelah persalinan.

GridHEALTH.id – Belakangan ini, husband stitch atau jahitan suami, banyak dibicarakan oleh orang-orang di media sosial.

Apa itu husband stitch? Ini adalah istilah yang diberikan untuk jahitan tambahan yang diberikan pada seorang wanita setelah melahirkan secara normal.

Melansir Medical News Today, Kamis (27/01/2022), dilakukannya husband stitch bertujuan agar miss v seorang wanita kembali kencang setelah melahirkan.

Seperti yang diketahui, saat harus melahirkan secara normal, dokter mungkin akan membuat sayatan di perineum (area antara vagina dan anus) dan ini dikenal dengan nama episiotomi.

Tujuannya adalah untuk membuat lubang vagina menjadi lebih lebar, sehingga bayi yang akan dilahirkan lebih mudah untuk keluar.

Area tersebut kadang-kadang akan sobek saat bayi sudah berhasil keluar. Sayatan tersebut akan dijahit satu jam setelah persalinan selesai, dikutip dari NHS.uk, Kamis (27/01/2022).

Pendarahan mungkin akan terjadi, tapi dapat terhenti karena adanya tekanan dan jahitan yang dilakukan. Husband stitch membuat jahitan dilakukan melebihi apa yang diperlukan.

Berdasarkan sebuah jurnal yang dipublikasikan di National Institutes of Health, husband stitch pertama kali dilakukan pada pertengahan 1950-an.

Saat itu, dokter atau bidan mengatakan kalau prosedur husband stitch dapat menjaga ukuran dan bentuk vagina, seperti sebelum melahirkan.

Baca Juga: Keluar Cairan dari Telinga Biasanya Karena 2 Penyakit Infeksi Ini

Diketahui rata-rata husband stitch dilakukan tanpa meminta persetujuan dari istri terlebih dahulu.

Para istri kemungkinan besar baru akan mengetahui mengenai jahitan lebih tersebut ketika merasakan sakit selama pemulihan pascapersalinan.

Risiko dari husband stitch

Jahitan suami atau husband stitch lebih banyak menyebabkan kerugian bagi seorang wanita, daripada manfaat. Seorang wanita mungkin akan mengalami beberapa komplikasi berikut.

Baca Juga: Hati-hati, Perdarahan Pasca Persalinan Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

1. Meningkatnya rasa sakit di sayatan.

2. Terjadinya pendarahan yang persisten atau sulit dihentikan.

3. Mengalami kebocoran urin atau feses.

4. Muncul gejala-gejala infeksi, seperti keluar nanah, bau tidak sedap, atau pembengkakan.

5. Rasa sakit yang terus-menerus setelah melakukan hubungan intim.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Tinggal Payudara dan Perut Kendur Pasca Persalinan!

6. Kesulitan saat menggunakan tampon.

7. Terdapat kemungkinan terjadinya episiotomy lagi pada kelahiran berikutnya.

8. Terbentuk jaringan parut di vagina.

9. Prolaps rahim.

10. Wanita mengalami trauma emosional.

Bukan dengan melakukan husband stitch, vagina seorang wanita akan kembali kencang salah satunya dengan melakukan senam kegel. Selain mudah dilakukan, senam kegel juga bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun.

Hal pertama yang perlu dilakukan saat senam kegel adalah dengan menahan buang air kecil selama 4-5 detik. Kemudian lemaskan otot panggul bawah.

Jika sudah terbiasa, teknik tersebut bisa ditingkatkan waktunya hingga 10 detik. Lakukan senam kegel setidaknya tiga kali dalam satu hari, untuk mengencangkan otot-otot di vagina setelah persalinan.(*)

Baca Juga: Melahirkan Normal Lancar dengan Cairan Infus, Hasil Penelitinan