GridHEALTH.id - Paparan sinar matahari adalah prediktor signifikan risiko kanker kulit, tetapi faktor lain berperan dalam kemungkinan kita terkena kanker ini. Ilmuwan yang berbasis di Queensland mengumpulkan data dari pasien yang menghadiri unit melanoma dan klinik dermatologi di seluruh negara bagian.
Termasuk berapa banyak tahi lalat yang mereka miliki, seberapa putih kulit mereka, dan set gen yang mereka miliki yang dapat membuat mereka rentan terhadap kanker kulit atau lainnya.
Mereka juga melihat apakah pasien memiliki melanoma dan riwayat paparan sinar matahari, perlindungan sinar matahari dan warna rambut mereka. Ada lebih dari 1200 orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini.Mereka menemukan bahwa memiliki rambut merah, mata biru atau abu-abu dan banyak bintik-bintik semuanya terkait dengan risiko melanoma yang lebih tinggi, seperti yang telah ditunjukkan dalam penelitian sebelumnya.
Ciri-ciri tertentu secara signifikan meningkatkan risiko kanker kulit, terutama bintik-bintik, rambut merah, mata biru/abu-abu, dan kulit pucat.Memiliki banyak tahi lalat yang lebih besar dari lima milimeter juga memiliki hubungan yang kuat dengan risiko melanoma. Tetapi ketika tahi lalat besar digabungkan dengan memiliki rambut merah, risiko melanoma berlipat ganda, kata para penulis.Mereka memiliki kemungkinan 2% mengembangkan melanoma selama hidup mereka. Orang yang tidak memiliki rambut merah tetapi membawa varian gen untuk rambut merah juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
Lalu, mengapa orang dengan rambut merah memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit?
Baca Juga: 4 Cara Jitu Cegah Rambut Berubah Merah Akibat Sinar Matahari
Melanin adalah pigmen yang diproduksi sel khusus, menurut Megan Winner, MD, seorang ahli bedah onkologi dengan keahlian kanker kulit melanoma dari NYU Winthrop Hospital.
Pigmen melanin menyerap cahaya yang mengenai kulit, menghilangkan radiasi ultraviolet (UV) dari matahari sebelum menyebabkan kerusakan, kata Dr. Winner.
Jadi, itu bertindak sebagai pertahanan alami tubuh terhadap sinar matahari yang berbahaya.
“Paparan radiasi UV dapat secara langsung merusak DNA sel kulit, menghasilkan perubahan perilaku sel yang pada akhirnya mengarah pada transformasi sel normal menjadi kanker,” katanya, seperti dilansir dari laman Reader’s Digest.
Orang dengan warna kulit lebih terang, terutama mereka yang memiliki rambut merah, memiliki tingkat perlindungan melanin alami yang lebih rendah dan dengan demikian tingkat melanoma yang lebih tinggi.
Jumlah dan jenis melanin di kulit kita sebenarnya membantu menentukan warna kulit, menurut Shari Lipner, MD, seorang dokter kulit di NewYork-Presbyterian dan Weill Cornell Medicine.
Pigmen yang sama ini menentukan warna rambut juga.
Pheomelanin adalah pigmen dominan yang lebih terang pada orang dengan rambut mermah, sementara orang dengan rambut gelap membuat pigmen eumelanin.
Pigmen-pigmen ini pada dasarnya yang membuat mengapa beberapa orang harus “berjemur”, sementara yang lain “terbakar” setelah sinar matahari merusak kulit.
Penelitian terbaru dapat membuat perbedaan besar dalam mengurangi risiko melanoma pada gadis berambut merah.
Baca Juga: Rambut Uban Muncul Prematur, Waspadai Gangguan Kesehatan Ini
Baca Juga: T&J : Kapan Kita Tahu Kita Menularkan Varian Omicron Jika Terinfeksi?
Orang dengan rambut merah memiliki varian dalam protein reseptor melanocortin-1, yang menyebabkan warna kulit terang mereka, menurut Dr. Lipner.
Penelitian ini menunjukkan tikus yang diberi sedikit peningkatan palmitoylasi, meningkatkan perlindungan reseptor melanocortin-1, lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan melanoma daripada mereka yang tidak, jelas Dr. Lipner.
Penelitian ini menggunakan model tikus, dan perlu kerja lebih banyak sebelum menerapkan temuan pada manusia, catat Dr. Winner.
Plus, melanin alami tubuh saja tidak cukup untuk mencegah kanker kulit bahkan pada orang yang berkulit lebih gelap, kata Dr. Winner.
Jadi, bahkan jika penelitian ini pada akhirnya berlaku untuk orang,kita tidak boleh pelit untuk membeli tabir surya.
Faktanya, orang-orang dari semua warna kulit dan rambut masih dapat mengurangi risiko terkena kanker kulit dengan menghindari sinar matahari di saat sedang terik.
Juga menggunakan tabir surya, menghindari pewarnaan kulit (skin coloring), mengenakan pakaian pelindung, dan segera mengunjungi dokter kulit bila ada masalah dengan kulitnya. (*)
Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Kaki Untuk Menguatkan Otot Kaki dan Membakar Lemak di Paha
Baca Juga: 6 Tips Sederhana Untuk Mengatasi Rambut Pecah, Kusam dan Bercabang