Hasil penelitian menunjukkan, orang yang tidur antara jam 10 sampai 11 malam berisiko lebih rendah terkena penyakit jantung dan pembuluh darah ketimbang orang yang tidur lebih awal atau begadang.
Studi yang diterbitkan di jurnal European Heart Journal – Digital Health ini juga melaporkan, peserta penelitian yang begadang lewat tengah malam memiliki risiko 25 % lebih tinggi terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.
Sedangkan untuk orang yang tidur antara pukul 11 malam sampai 12 malam, risikonya terkena penyakit jantung dan pembuluh darah lebih tinggi 12 % ketimbang orang yang tidur di waktu ideal antara pukul 10 malam sampai 11 malam.
Bagaimana waktu tidur bisa memengaruhi kesehatan jantung?
Kepala penelitian sekaligus dosen dari University of Exeter Dr David Plans menyampaikan, pengaruh waktu tidur pada kesehatan jantung terkait dengan ritme sirkadian.
Perlu diketahui, ritme sirkadian adalah jam biologis atau internal alami yang mengatur proses penting dan fungsi tubuh, termasuk kapan waktu bangun dan tidur.
Ritme sirkadian bekerja sama dengan otak dan dipengaruhi isyarat lingkungan, terutama paparan cahaya.
Baca Juga: Penyebab Munculnya Kelebihan Lemak Perut yang Bisa Datangkan Penyakit
Bila ritme ini terganggu, kesehatan tubuh termasuk jantung bisa bermasalah.
Menurut Plans, ketika seseorang tidur terlalu awal atau begadang, tubuh bakal kehilangan kemampuan untuk mengatur ulang jam biologisnya.
Jika jam internal tubuh ini terbiasa tidak diatur ulang dengan benar, lama-kelamaan seseorang bisa merasakan efeknya.
“Gangguan ritme sirkadian ini bisa meningkatkan peradangan di dalam tubuh dan mengganggu regulasi glukosa di dalam tubuh. Keduanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah,” kata Plans.
Plans menyebutkan, studinya masih terbatas pada orang dewasa kulit putih berusia 43 sampai 79 tahun.
Namun, ia berpendapat penelitiannya bisa jadi acuan bagaimana ritme sirkadian berdampak besar pada kesehatan jantung.(*)
Baca Juga: 4 Penyebab Serangan Jantung di Usia 20an dan Cara Mencegahnya