Ingat, terlalu banyak makan makanan dan minuman mengandung gula tinggi selama Ramadan, artinya kita sedang investasi penyakit kronis.
Jangan makan secara membabi buta
Seperti yang sudah disingung sedikit di atas, makan kalap saat berbuka puasa dan di malam hari adalah biang keladi naiknya kadar kolesterol dalam darah saat Ramadan.
Ketahuilah, makan over alias lapar mata bukanlah cara makan dan berbuka panutan kita Nabi Muhammad SAW.
Bijaknya kita makan secukupnya dengan tetap mempertimbangkan porsi dan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi itu yang harus dijalankan.Jadi saat berbuka, jangan memuaskan perut dan mata. Tapi menahan diri. Makan secukupnya.Tubuh kurang bergerak
Ramadan di masa pandemi membuat kita kurang bergerak.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Ini Ternyata Buat Ibu Hamil Sering Mulas, Hati-hati
Bagaimana tidak, kita disarankan untuk di rumah saja, atau lebih banyak melakukan aktivitas di rumah.
Wal hasil, kita pun jadi makin malas bergerak.Padahal dengan semakin sedikit bergerak, kadar kolesterol dalam tubuh kita jadi semakin menumpuk.Olahraga sangat penting karena bisa membakar kolesterol dalam tubuh.Tidak perlu olahraga yang muluk-muluk.Beberapa jenis olahraga ringan bisa kita lakukan selama puasa contohnya seperti bersepeda, jogging, pilates, dan yoga .Dengan selalu menjaga pola makan dan rutin berolahraga, kolesterol tetap aman dan puasa pun menjadi semakin terasa banyak manfaatnya.(*)
Baca Juga: Prevelensi Kanker Tulang di Indonesia Meningkat Sejak 2010, Waspadai Gejalanya Ini