GridHEALTH.id - 59 hari kedepan umat muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia akan masuk bulan suci Ramadan.
Setiap bulan suci Ramadan, umat Islam akan lebih banyak melakukan ibadah, sudah tentu berpuasa di siang hari.
Nah, bulan puasa kali ini di 2022 adalah Ramadan ke 3 bagi kita semua di masa pandemi Covid-19.
Apalagi jelang puasa Ramadan 2022 ini kasus Covid-19 kembali naik, gegara infeksi varian Omicron.
Kita berharap kasus infeksi Covid-19 pas masuk Ramadan kembali menurun dan terkendali seperti di penghujung 2021. Amiin.
Jika kasus Covid-19 terkendali dan menurun saat Ramadan 2022 tiba tentu kita semua bisa banyak melakukan ibadah di Masjid seperti Ramadan pasca Pandemi Covid-19.
Keceriaan Ramadan pun akan terus terasa, begitu pula semangat menjalan ibadah selama satu bulan penuh pun akan menguat dan lebih khusyuk lagi dalam melakukan ibadah.
Bagaimana tidak, buka bersama bisa dilakukan, tarawih bersama akan diselenggarakan kembali di masjid-majis.
Bahkan itikaf di 10 hari terakhir Ramadan pun akan kembali marak di Masjid-masjid seperti sediakala.
Baca Juga: Pakai Kosmetik Abal-abal Berisiko Kanker, Begini Cara Aman Memilihnya
Namun, jika kondisi pandemi Covid-19 tetap seperti saat ini, mungkin inilah cobaan bagi kita semua yang harus dihadapi.
Bukan mustahil beratnya ibadah Ramadan di masa pandemi Covid-19 akan menambah amalan Ramadan kita dan mendapat pengampunan dosa lebih banyak lagi dari Allah SWT jika kita tetap ikhlas dan tawakal.
Pada Ramadan di masa pandemi Covid-19 yang ke 3 ini, ada satu hal yang harus kita perhatikan bersama.
Tidak lain mengenai ancaman kesehatan, yaitu kadar kolesterol tinggi.
Jangan salah, salah satu yang dikeluhkan oleh beberaapa orang adalah kadar kolesterol yang justru naik saat menjalankan ibadah puasa. Khususnya di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Bingung, kok bisa kolesterol tinggi padahal sedang puasa?Dijelaskan oleh dr. Laurentius Aswin Pramono, SpPD, normalnya kadar kolesterol total di dalam tubuh kita di bawah angka 200.Sedangkan kadar kolesterol jahat (LDL) umumnya di bawah angka 100 dan trigliserida secara normal di bawah angka 150.
Jika kolesterol kita tinggi, risikonya penyakit diabetes, darah tinggi, obesitas, stroke, hingga penyakit jantung koroner.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diwajibkan Untuk Wilayah PPKM Level 1 dan 2, Ini Pertimbangannya
Maka hendaknya kita harus senantiasa mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh kita dengan memperhatikan hal-hal berikut:Perhatikan baik-baik pola makanKemungkinan besar naiknya kadar kolesterol selama berpuasa adalah karena pola makan yang berantakan.Selama puasa, kebanyakan dari kita hanya ingin makan hidangan yang nikmat di lidah saat berbuka maupun sahur.
Bahkan tidak sedikit diantara kita yang malam banyak tanpa pakai ukuran karena lapar mata setiap berbuka.
Asal tahu saja, budaya lapar mata itulah yang jadi penyebab kolesterol naik selama bulan puasa.Selain itu, tidak sedikit diantara yang puasa di siang harinya, di malam hari kurang konsumsi makanan dengan kadungan serat tinggi.
Jelas hal ini akan menimbulakan dampak negatif untuk tubuh.Melansir WebMD, makan makanan serat tinggi itu murah meriah, contoh; alpukat, brokoli, kubis brussel, gandum, kacang, apel, ubi jalar, beri, dan sayuran serta buah-buahan lainnya.
Baca Juga: 5 Alasan Wanita Wajib Menggunakan Minyak Lavender, Mencerahkan Kulit
Selain itu, selama Ramadan sudah harusnya kita mahan diri, terlebih pada soal makanan, apalagi makanan dengan kadar gula dan lemak tinggi yang biasanya ada di snack serta camilan kecil kita saat berbuka.
Ingat, terlalu banyak makan makanan dan minuman mengandung gula tinggi selama Ramadan, artinya kita sedang investasi penyakit kronis.
Jangan makan secara membabi buta
Seperti yang sudah disingung sedikit di atas, makan kalap saat berbuka puasa dan di malam hari adalah biang keladi naiknya kadar kolesterol dalam darah saat Ramadan.
Ketahuilah, makan over alias lapar mata bukanlah cara makan dan berbuka panutan kita Nabi Muhammad SAW.
Bijaknya kita makan secukupnya dengan tetap mempertimbangkan porsi dan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi itu yang harus dijalankan.Jadi saat berbuka, jangan memuaskan perut dan mata. Tapi menahan diri. Makan secukupnya.Tubuh kurang bergerak
Ramadan di masa pandemi membuat kita kurang bergerak.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Ini Ternyata Buat Ibu Hamil Sering Mulas, Hati-hati
Bagaimana tidak, kita disarankan untuk di rumah saja, atau lebih banyak melakukan aktivitas di rumah.
Wal hasil, kita pun jadi makin malas bergerak.Padahal dengan semakin sedikit bergerak, kadar kolesterol dalam tubuh kita jadi semakin menumpuk.Olahraga sangat penting karena bisa membakar kolesterol dalam tubuh.Tidak perlu olahraga yang muluk-muluk.Beberapa jenis olahraga ringan bisa kita lakukan selama puasa contohnya seperti bersepeda, jogging, pilates, dan yoga .Dengan selalu menjaga pola makan dan rutin berolahraga, kolesterol tetap aman dan puasa pun menjadi semakin terasa banyak manfaatnya.(*)
Baca Juga: Prevelensi Kanker Tulang di Indonesia Meningkat Sejak 2010, Waspadai Gejalanya Ini