Salah satu daerah yang kaya akan tanaman obat dan terkenal pengobatan alaminya adalah Maluku.
Masyarakat di Maluku sudah sejak lama menggunakan tumbuhan pala baik buah, daun maupun rantingnya untuk pengobatan reumatik, sakit kepala dan peningkatan aktivitas seksual.
Melansir Penelitian Ronald Saija, Teng Berlianty, dan Pieter Radjawane, dari Universitas Pattimura, Ambon, Maluku [Vol 27, No 2 (2021)], terdapat 216 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Maluku.
Tapi hingga kini masih dihadapkan pada kondisi sangat kurangnya ketersediaan standar dan metode sebagai instrumen untuk melakukan evaluasi mutu.
Sumberdaya alam tumbuhan obat belum pun dikelola secara optimal dan kegiatan budidaya belum diselenggarakan secara profesional, karena iklim usaha yang tidak kondusif, tidak ada jaminan pasar dan harga.
Hal ini berdampak pada pembudidayaan sebagai usaha sambian, sehingga bahan baku obat tradisional sebagian besar masih merupakan hasil pengumpulan dari tumbuhan liar dan tanaman pekarangan.
Kegiatan eksploitasi jenis-jenis tumbuhan liar dan tumbuhan hutan tertentu untuk menjadi bahan obat tradisional masih terus berlangsung tanpa disertai dengan kegiatan budidaya, sehingga beberapa jenis tumbuhan telah menjadi tumbuhan langka.
Baca Juga: Menghilangkan Kapalan di Kaki dengan Pengobatan Rumahan, Ikut 4 Langkah Ini
Padahal penggunaan herbal dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh yang optimal dapat mencegah tubuh dari infeksi COVID-19 (penyakit Coronavirus-19).
Tanaman yang memiliki potensi sebagai antiviral yang dapat menghambat COVID-19 antara lain: jahe merah (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa L.), temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb), teh hijau (Camelia sinensis), meniran (Phyllantus niruri L.), salam (Syzygium polyanthum), jambu biji (Psidium guajava), cengkeh (Sygizium aromaticum), dan bawang putih (Allium Sativum).
Obat Covid-19 dari Ambon