GridHEALTH.id - Obat Covid-19 hingga saat ini masih terus menjadi topik hangat di tengah masyarakat Indonesia.
Hal ini bisa dimaklumi karena saat ini Indoensia sedang berada dalam melonjaknya kasus Covid-19, akibat Omicron.
Laporan Satgas Covid-19, ada tambahan 44.526 kasus baru infeksi virus corona pada 13 Februari 2022.
Sehingga total menjadi 4.807.778 kasus positif Covid-19 pada 13 Februari 2022 sejak diumumkan pada Maret 2021.
Salah satu obat yang banyak diburu informasinya adalah obat Covid-19 alami atau obat tradisional.
Memang penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya bangsa dan banyak dimanfaatkan masyarakat sejak berabad-abad yang lalu.
Tapi pada umumnya efektivitas dan keamanannya belum sepenuhnya didukung oleh penelitian yang memadai.
Padahal dunia tahu betul jika Indonesia sebagai mega-center tanaman obat di dunia.
Indonesia Sentral Tanaman Obat Dunia
Baca Juga: Tak Menyesal Melakukan Implan Payudara Jika Terlebih Dahulu Mengetahui Hal Ini
Asal tahu saja masyarakat dari negara maju saat ini lebih fokus pada penggunaan obat-obat alami.
Karenanya tak heran tanaman obat dan rempah-rempah dari Indonesia yang biasa dijadikan bahan baku obat herbal laku dan harganya mahal di pasar dunia.
Salah satu daerah yang kaya akan tanaman obat dan terkenal pengobatan alaminya adalah Maluku.
Masyarakat di Maluku sudah sejak lama menggunakan tumbuhan pala baik buah, daun maupun rantingnya untuk pengobatan reumatik, sakit kepala dan peningkatan aktivitas seksual.
Melansir Penelitian Ronald Saija, Teng Berlianty, dan Pieter Radjawane, dari Universitas Pattimura, Ambon, Maluku [Vol 27, No 2 (2021)], terdapat 216 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Maluku.
Tapi hingga kini masih dihadapkan pada kondisi sangat kurangnya ketersediaan standar dan metode sebagai instrumen untuk melakukan evaluasi mutu.
Sumberdaya alam tumbuhan obat belum pun dikelola secara optimal dan kegiatan budidaya belum diselenggarakan secara profesional, karena iklim usaha yang tidak kondusif, tidak ada jaminan pasar dan harga.
Hal ini berdampak pada pembudidayaan sebagai usaha sambian, sehingga bahan baku obat tradisional sebagian besar masih merupakan hasil pengumpulan dari tumbuhan liar dan tanaman pekarangan.
Kegiatan eksploitasi jenis-jenis tumbuhan liar dan tumbuhan hutan tertentu untuk menjadi bahan obat tradisional masih terus berlangsung tanpa disertai dengan kegiatan budidaya, sehingga beberapa jenis tumbuhan telah menjadi tumbuhan langka.
Baca Juga: Menghilangkan Kapalan di Kaki dengan Pengobatan Rumahan, Ikut 4 Langkah Ini
Padahal penggunaan herbal dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh yang optimal dapat mencegah tubuh dari infeksi COVID-19 (penyakit Coronavirus-19).
Tanaman yang memiliki potensi sebagai antiviral yang dapat menghambat COVID-19 antara lain: jahe merah (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa L.), temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb), teh hijau (Camelia sinensis), meniran (Phyllantus niruri L.), salam (Syzygium polyanthum), jambu biji (Psidium guajava), cengkeh (Sygizium aromaticum), dan bawang putih (Allium Sativum).
Obat Covid-19 dari Ambon
Di negeri Hative Besar, ada beberapa warga masyarakat setempat yang mengalami gejala corona virus ini.
Gejala infeksi covid 19 ternyata dapat disembuhkan menggunakan pengobatan tradisionayang diciptakan oleh pencipta racikan obat alternatif tradisional yang berdomisili di Sahoeroe, di Negeri Hative Besar, bernama Onifaris Tuhuleruw.
Onifaris Tuhuleruw lebih dikenal dengan sapaan keseharian “bapa Nyong” adalah seorang Tabib Adat (dikenal dengan sebutan tukang barobat kampung).
Dari tindakannya untuk menolong setiap warga masyarakat yang mengalami berbagai penyakit termasuk gejala covid 19.
Bapa Nyong yang akrab disapa oleh setiap pasiennya melakukan pengobatan bagi mereka yang menderita berbagai penyakit termasuk infeksi corona yang telah tepapar gejala-gejala umum meliputi demam, batuk kering dan letih, bahkan gejala tidak umum meliputi rasa tidak nyaman dan nyeri, nyeri tenggorokkan, diare, sakit kepala.
Baca Juga: Ciri Infeksi Omicron Pada Orang Telah Divaksin Lengkap dan Penyebabnya
Adapun komposisi yang dipergunakan dalam obat racikan tradisional (obat sahoeroe) meliputi daun sirih bulu yang agak menguning atau tua, kunyit raja atau kuning kepala, dan garam dapur sebanyak 3 butir.
Berdasarkan manfaat pada ketiga bahan diatas, yakni daun sirih bulu matang’menguning, kunyit raja dan 3 butir garam dapur. Apabila disatukan, maka terdapat terdapat khasiat dari masing-masing bahan tersebut dapat menyembuhkan covid 19.
Obat racikan bapa Nyong dapat menyembuhkan penderita yang mengalami gejala covid 19 yakni gabungan racikan daun sirih bulu yang telah tua atau menguning, kunyit raja atau kuning mai, dan 3 butir garam dapur.
Cara membuat racikan obat Covid-19 dari bahan-bahan alami tersebut: siapkan selembar daun sirih bulu yang bersih, kemudian tumbuk kunyit raja secukup serta memasukan 3 butir garam dapur mejadi satu.
Setelah itu, obat racikan dikunyah hingga mengeluarkan kuah atau sari.
Sari atau kuah obat tersebut ditelan, setelah itu khasiatnya dapat menyembuhkan penyakit covid dalam waktu 30 menit sampai dengan 2 jam.
Karenanya sumber daya alam bahan obat dan obat tradisional merupakan aset nasional yang perlu terus digali, diteiti, dikembangkan dan dioptimalkan pemanfaatannya.
Sebagai suatu negara dengan wilayah yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, potensi sumber daya tumbuhan yang ada merupakan suatu aset dengan nilai keunggulan komparatif dan sebagai modal dasar utama dalam upaya pemanfaatan dan pengembangannya untuk menjadi komoditi yang kompetitif.(*)
Baca Juga: Obat Infeksi Omicron Efektif, Pasien Long Covid-19 Sembuh dengan Obat Bebas Murah