Perbedaan Flu Omicron dan Flu Biasa
* Meskipun secara klinis tidak mungkin untuk mendiagnosisnya, tampaknya gejala Omicron lebih ringan.
Sementara gejala flu umumnya parah terutama pada orang tua.
* Demam Omicron umumnya tidak menentu sekitar 100° F, dengan sakit tenggorokan dan nyeri tubuh umum sebagai gejala yang menonjol, sementara pada flu gejala yang lebih umum dirasakan, seperti sakit kepala, demam tinggi, dan pilek.
* Terlepas dari gejalanya, penanganan pasien Omicron dan flu bervariasi.
Sebagai contoh penanganan pada pasien varian Omicron di rumah sakit, seperti oksigen, kartikosteroid, pemblokir reseptor IL6, ventilator.
Sementara antivirus efektif dalam mencegah keparahan dan komplikasi gejala flu.
Namun, masih dibutuhkan penelitian untuk memahami kemanjuran antivirus dalam kasus infeksi Omicron.
Penting diingat, varian Omicron yang merupakan mutasi baru dalam pandemi COVID-19 ini memiliki lebih dari 30 muatan dari varian lainnya.
Karakteristik lain dari varian Omicron lebih cepat menular dari varian lainnya, memiliki potensi untuk menghindari perlindungan antibodi setelah infeksi COVID-19 yang disebabkan oleh varian lain serta vaksinasi.
Meskipun gejala penyakit kurang parah dibandingkan varian lain dari COVID-19. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC menunjukan gejala paling umum sejauh ini, seperti batuk, kelelahan, dan pilek.
Jika mencurigai telah tertular COVID-19 segera lakukan tes dan mencari bantuan medis.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes COVID-19.
Lakukan tes PCR dengan pengambilan sampel dari hidung dan tenggorokan.
Baca Juga: Healthy Move, 4 Jenis Latihan dan Kebugaran Aman Untuk Lansia
Jika hasilnya positif COVID-19 akan diteliti kembali di laboratorium untuk menentukan apakah infeksi dari varian Omicron atau varian lainnya.
Sementara bila mengalami tanda-tanda darurat, seperti nyeri dada, kulit pucat, warna bibir, kuku berubah hingga kesulitan bernapas segera mencari perawatan medis untuk penanganan yang tepat.
Jangan abaikan notif yang disampaikan tubuh sekecil apapun. Itu adalah alarm kewaspdaan kita yang harus dipastikan penyebabnya, supaya pengobatannya terarah, tepar, dan rasional.(*)
Baca Juga: Anemia saat Hamil Bisa Berbahaya, Lakukan 3 Hal Ini untuk Mencegahnya