Find Us On Social Media :

Hipertensi Pada Wanita Angkanya Juga Tinggi, Ada Hubungannya dengan Hormon

Hipertensi pada wanita bisa menyerang saat hamil yang disebut preeklamsi.

GridHEALTH.id - Hipertensi mempengaruhi wanita di semua fase kehidupan, dengan karakteristik khusus yang berkaitan dengan hormon.

Seperti hipertensi dalam kehamilan, hipertensi selama penggunaan kontrasepsi oral dan teknologi reproduksi berbantuan, menyusui, menopause, atau penggantian hormon, dan hipertensi pada wanita lanjut usia.

Dokter Siska Suridanda Dany, Sp.JP, FIHA, Anggota Pokja Panduan Konsesus Indonesian Society of Hypertension (InaSH) dalam virtual media briefing menyambut ‘The 16th Annual Scientific meeting of Indonesian Society of Hypertension (InaSH) 2022 (18/02/2022) mengatakan, hipertensi pada perempuan memiliki keunikan dalam hubungannya dengan berbagai perubahan hormonal yang menyertai perempuan sepanjang siklus hidupnya.

" Siklus hidup perempuan dimulai dengan masa kanak-kanak kemudian diikuti fase remaja,dewasa muda, menopause serta usia tua.

Dalam setiap fase, terdapat perubahan spesifik gender yang dapat menempatkan perempuan pada risiko hipertensi serta komplikasi yang menyertainya.”

Dokter Siska juga mangatakan, hipertensi ditemukan pada sekitar 10% kehamilan dan menempati urutan kedua sebagai kontributor penyebab kematian ibu hamil di negara berkembang.

"Tatalaksana hipertensi dan komplikasinya pada kehamilan harus mempertimbangkan perubahan hormonal yang terjadi serta kondisi kehamilan yang menyebabkan keterbatasan terapi anti hipertensi yang dapat diberikan."

Penggunaan obat kontrasepsi hormonal juga merupakan salah satu aspek spesifik gender terjadinya peningkatan tekanan darah.

Hipertensi terkait pil kontrasepsi didapatkan pada sekitar 2-5% perempuan dengan tekanan darah yang awalnya normal, sedangkan pada perempuan hipertensi, peningkatan tekanan darah terjadi pada 9-16% pada pengguna pil kontrasepsi.

Baca Juga: Kenali 2 Gejala Hipertensi, Penyakit Yang Sebabkan Istri Bupati Mimika Meninggal Dunia

Baca Juga: Akankah Covid-19 Berakhir Pada 2022? Bos WHO Memperingatkan Tentang Kemungkinan Varian Berikutnya

Risiko terjadinya hipertensi ini berhubungan dengan dosis dan jenis kontrasepsi yang digunakan, kebiasaan merokok, usia, adanya riwayat hipertensi di keluarga, serta obesitas.