GridHEALTH.id - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengeluarkan peringatan lain tentang varian COVID berikutnya.
Penyebabnya adalah akses yang tidak adil ke vaksin dan diagnostik di banyak negara, dikombinasikan dengan penularan yang tinggi, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi varian baru untuk berkembang.
Dia memperingatkan semakin lama ini berlanjut, itu mungkin menyebabkan pandemi berlarut-larut.
"Dengan ketidakpastian ekonomi yang berkepanjangan dan peningkatan risiko jaringan jangka panjang, pandemi telah secara serius menghambat kemajuan kita menuju pembangunan berkelanjutan yang sangat penting untuk stabilitas ekonomi jangka panjang. Dan karenanya kolaborasi yang lebih erat antara sektor kesehatan dan keuangan sangat penting," kata Tedros.
Dia mengatakan bahwa percaya bahwa pandemi telah berakhir karena cakupan vaksin yang tinggi dapat menjadi 'berbahaya', dan dia juga membantah klaim bahwa varian Omicron lebih ringan.
Tedros mengingat bahwa faktanya sekarang 70.000 orang meninggal setiap minggu di seluruh dunia karena Covid-19 yang sebetulnya sekarang dapat dicegah dan diobati.
Ironisnya, 83% populasi di benua Afrika belum menerima satupun dosis vaksin Covid-19, dan institusi kesehatan di seluruh dunia berusaha keras dan putus asa di bawah beban kasus.
"Dengan kondisi seperti ini yang berlarut, ini adalah kondisi ideal untuk varian yang lebih menular dan lebih berbahaya untuk muncul."
Menurut Tedros, sumber daya yang signifikan diperlukan baik secara nasional maupun global untuk memastikan keamanan kesehatan global.
Baca Juga: Diramalkan Masih Jauh dari Endemi, WHO Anggap Pandemi Covid-19 Sebagai 'Peristiwa Luar Biasa'
Baca Juga: Jangan Lagi Menutup Hidung Ketika Bersin, Ternyata Bisa Bikin Stroke
Dia menekankan bahwa setiap upaya untuk memperkuat keamanan kesehatan global hanya dapat berhasil jika peran WHO diprioritaskan daripada penciptaan mekanisme baru, yang menurutnya hanya akan semakin merusak sistem dan membuat dunia menjadi kurang aman.