2. Influenza
Penyakit infeksi yang paling umum terjadi dan disebabkan oleh virus Influenza. Influenza terjadi pada saluran pernapasan atas, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Melansir Mayo Clinic, Rabu (23/02/2022), influenza dapat membaik dengan sendirinya. Tapi bagi lansia, penyakit infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi yang mematikan.
Influenza umumnya akan membuat orang bersin-bersin, hidung meler, dan sakit tenggorokan. Tapi, lama-kelamaan kondisi ini berkembang menjadi lebih buruk.
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada saluran kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
ISK terjadi karena bakteri yang masuk ke saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak di sana. Wanita paling berisiko mengalami penyakit infeksi ini dibandingkan pria.
Baca Juga: Mengenal Pilihan Pengobatan Chondrosarcoma, Kanker Tulang yang Sering Menyerang Lansia
Infeksi terbatas pada kandung kemih saja, serta terasa sangat menyakitkan dan menganggu. Tetapi, kondisi lebih serius mungkin terjadi dan ISK menyebar ke ginjal.
Lansia yang mengalami ISK akan lebih sering untuk buang air kecil, muncul sensasi terbakar saat buang air kecil, dan aroma urin yang sangat menyengat.
4. Herpes zoster
Herpses zoster adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, menyebabkan ruam yang menyakitkan. Penyakit infeksi ini paling sering menyebabkan munculnya satu garis lepuh yang membungkus sisi kiri atau kanan tubuh.
Herpes zoster bukan kondisi yang mengancam jiwa, tetapi bisa sangat menyakitkan. Gejala yang umumnya terjadi yakni nyeri, sensitif saat disentuh, ruam yang muncul beberapa hari setelah nyeri, dan rasa gatal.
Pencegahan penyakit infeksi
Rata-rata penyakit infeksi yang sering dialami oleh para lansia dapat dicegah. Misalnya pneumonia bakteri dan influenza yang bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi.
Sedangkan infeksi saluran kemih dapat dicegah dengan membatasi penggunaan kateter urin, dan memberikan terapi estrogen topikal untuk wanita dan bantuan farmakologis (bedah hipertrofi prostat pada pria).(*)
Baca Juga: Waspadai Kanker Tulang Fibrosarcoma Pada Lansia, Ini Gejalanya