Find Us On Social Media :

Ingat Fake Gejala Covid-19 Gagal Jantung dan Stroke, yang benar, IDAI; Anak Terinfeksi Omicron Bisa Mengalaminya

Waspada anak terpapar Omicron bisa mengalami gagal jantung.

GridHEALTH.id - Penghujung 2021 kita semua sembat dibuat heboh dan takut dengan berita fake mengenai gejala infeksi Covid-19 yang menyeramkan.

Bagaimana tidak, disebutkan gejala infeksi Covid-19 Omicron adalah gagal jantung hingga strok adalah gejala Covid-19 varian Omicron.

Setelah ditelusuri, ternyata itu informasi fake!

Ketahuilah, klaim yang menyebut gagal jantung hingga strok adalah gejala Covid-19 varian Omicron adalah hoaks.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa gejala Covid-19 varian Omicron di antaranya adalah demam, kelelahan, batuk kering dan keringat malam.

Sampai saat itu, tidak ditemukan adanya gejala seperti gagal jantung hingga stroke.

Mengenai gagal jantung, beberapa waktu lalu Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) justru memberikan kabar mengejutkan tentang infeksi Omicron pada Anak.

Seperti disampaikan Ketua IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, infeksi Omicron pada anak bisa fatal.

Ia menyebut, sejumlah masalah kesehatan yang fatal dapat mengintai jika anak terjangkit Omicron, seperti gagal jantung hingga diabetes melitus.

Baca Juga: Sedang Isolasi Mandiri? Segini Harga Obat Covid-19, Bisa Didapatkan Gratis

"Ada beberapa kasus laporan pada dokter anak yang menerima kasus Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) bisa menyebabkan gagal jantung dan diabetes melitus, juga bisa merusak organ-organ lain," kata Piprim dalam webinar, Rabu, 23 Februari 2022.

Piprim mengatakan, anak berpotensi mengalami MIS-C beberapa waktu setelah terpapar COVID-19.

"Jadi, hati-hati terhadap potensi long COVID-19 atau MIS-C yang bisa menimpa bahkan ketika swabnya sudah negatif," ujar Piprim.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani mengatakan, gejala yang umum dialami oleh bayi saat terjangkit COVID-19 varian Omicron meliputi kesulitan bernapas atau batuk yang terus-menerus.

Bayi juga bakal mengalami napas yang pendek, adanya penurunan intensitas buang air kecil, menolak disusui, dan demam tinggi.

"Sementara pada anak yang usianya lebih besar atau pada balita, gejala infeksi COVID-19 varian Omicron yang paling sering dilaporkan adalah pilek, sakit kepala, demam, dan yang paling umum adalah sakit tenggorokan," imbuh Fify.

Asal tahu saja, berdasarkan survei IDAI, saat ini tengah terjadi peningkatan kasus infeksi COVID-19 varian Omicron pada anak, terutama di wilayah luar Pulau Jawa.

Pada awal Januari, tercatat 70 kasus dan terus meningkat hingga 350 kali lipat pada 14 Februari 2022.

Angka tersebut telah melampaui puncak gelombang kedua COVID-19 pada Juli 2021.

Baca Juga: Pemantauan Tumbuh Kembang Anak untuk Cegah Stunting, Perhatikan 5 Hal Ini

Ayo perketat protokol kesehatan, biasakan menjalani hidup dengan pola dan gaya hidup sehat, termasuk ursan makan dan olahraga.

Terkahir, jangan lupa vaksin Covid-19, hingga dosis ke tiga atau booster.(*)

Baca Juga: 6 Tips Bercinta Bagi Pemula, Dapatkan Pengalaman yang Luar Biasa