Find Us On Social Media :

Penyintas Infeksi Covid-19 Berisiko Alami Gangguan Mental, Studi

Risiko gangguan mental pasca sembuh dari Covid-19 bisa dialami penyintas.

GridHEALTH.id – Dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19 merupakan kabar yang menggembirakan.

Namun, terdapat risiko efek pada kesehatan jangka panjang dari infeksi Covid-19 atau disebut long Covid-19.

Pasien Covid-19 yang sudah sembuh berisiko mengalami masalah pada kesehatan paru-paru, jantung, dan ginjal.

Sebuah studi yang dipublikasikan di The BMJ menemukan dampak infeksi Covid-19 terhadap penyintas.

Para peneliti dari Saint Louis Health Care System melakukan penelitian menggunakan data dari 153.848 penyintas Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh selama 12 bulan.

Penelitian ini menggunakan data para pasien Covid-19 antara Maret 2020 hingga Januari 2021, dan studi berakhir pada November 2021.

Peneliti juga mengumpulkan data dari dua kelompok kontrol: 5.637.840 orang yang tidak terinfeksi Covid-19 selama periode yang sama, serta 5.859.251 individu yang menggunakan layanan kesehatan yang datanya digunakan dalam penelitian.

Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa penyintas Covid-19 memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan mental pada tahun pertama setelah sakit.

Seorang ahli epidemiologi klinis dan asisten profesor di Washington University di St. Louis, Dr Ziyad Al-Aly mengatakan kalau hasil penelitiannya mengubah pikiran mengenai SARS-CoV-2.

Baca Juga: Sedang Isolasi Mandiri? Segini Harga Obat Covid-19, Bisa Didapatkan Gratis

“Ini bukan hanya virus (yang menyerang) pernapasan, itu adalah virus sistemik yang dapat memicu kerusakan dan konsekuensi klinis di hampir setiap organ, termasuk gangguan kesehatan mental dan penurunan neurokognitif,” ujarnya.

Ziyad Aly dan rekan-rekannya menghitung insiden pasca Covid-19 dalam mengembangkan berbagai masalah kesehatan mental dengan membandingkan hasil antara kelompok penyintas dan terkontrol.

Risiko gangguan kesehatan mental yang ditemukan seperti berikut:

* Gangguan kecemasan: 35% risiko pada kelompok Covid-19

Baca Juga: 6 Metode Self Healing untuk Bantu Redakan Stres Akibat Covid-19

* Depresi: risiko 39% lebih tinggi

* Gangguan tidur: risiko 41% lebih tinggi

Melansir Medical News Today, Kamis (24/02/2022), efek infeksi Covid-19 dengan kesehatan mental berkaitan dengan peradangan yang terjadi pada otak.

“Kita tahu peradangan otak muncul pada gangguan depresi mayor dan demensia,” kata Dr Maura Boldrini, psikiater dari Columbia University Irving Medical Center di New York City.

“Dan gejala otak ditemukan pada penyakit inflamasi lain seperti (systemic lupus erythematosus). Bahkan pada orang dengan Covid-19 ringan, dapat terjadi respon inflamasi yang berkepanjangan yang mengganggu sintesis pembuluh darah otak dan neurotransmitter, termasuk serotonin,” sambungnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan (CDC) menyebutkan, long Covid-19 umumnya terjadi empat minggu atau lebih setelah pertama kali terinfeksi.

Mereka mengatakn, beberapa gejala yang sering dialami seperti kesulitan bernapas, kabut otak, dan nyeri sendi atau otot.

Penyitas Covid-19 juga mungkin akan mengalami masalah tidur, perubahan suasana hati, perubahan siklus menstruasi, dan perubahan pada indera perasa.

Baca Juga: Varian Omicron Bisa Memicu Peradangan Sistem Saraf, Kata Ahli