Find Us On Social Media :

Perbedaan 5 Varian Virus Corona, Mulai dari Alpha Hingga Omicron

Perbedaan setiap varian Covid-19 yang bermunculan sejak akhir 2019.

GridHEALTH.idCovid-19 terus bermutasi dan menyebabkan varian baru bermunculan.

Sejak terdeteksi pada akhir 2019 lalu di Wuhan, China, terdapat beberapa varian Covid-19 yang menyerang masyarakat dunia.

Nah, varian Covid-19 yang terbaru adalah Omicron. Dilaporkan pertama kali ada di Afrika Selatan dan saat ini menjadi ancaman di beberapa negara-negara dunia, termasuk Indonesia.

Setiap varian Covid-19 mempunyai karakter yang berbeda-beda, seperti gejala ataupun tingkat keparahan.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan setiap varian Covid-19.

1. Covid-19 varian Alpha

Dilansir dari WebMD, Jumat (24/02/2022), pada akhir 2020 para ahli mencatat adanya mutasi gen Covid-19 pada masyarakat di selatan Inggris. Tak lama setelahnya, varian ini menyebar ke negara-negara lain.

Para ilmuwan memperkirakan mutasi ini dapat membuat virus hingga 70% lebih menular, yang berarti lebih mudah menyebar.

Beberapa penelitian bahkan menghubungkan Covid-19 varian Alpha dapat meningkatkan risiko kematian, tapi buktinya kurang kuat.

Baca Juga: Penyintas Infeksi Covid-19 Berisiko Alami Gangguan Mental, Studi

Mutasi pada varian Alpha ada pada protein spike, yang membantu virus menginfeksi inangnya. Orang yang terinfeksi akan mengalami gejala demam, batuk, sesak napas, pusing, muntah, dan nyeri badan.

2. Covid-19 varian Beta

Pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada pertengahan 2020. Varian Beta memiliki potensi untuk menginfeksi kembali orang yang telah pulih sebelumnya.

Gejala utama yang muncul dari varian ini, di antaranya sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, dan penciuman yang hilang.

3. Covid-19 varian Gamma

Kasus pertama Covid-19 varian Gamma terdeteksi di Brazil dan Jepang pada awal 2021. 

Mempunyai beberapa mutasi yang mirip dengan protein spike pada varian Alpha dan Beta, sehingga lebih mudah menempel pada sel manusia.

Orang yang pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya, memiliki perlindungan lebih dari varian Gamma.

Namun, sebuah studi menunjukkan kalau varian Gamma kurang tahan terhadap respon antibodi penyakit sebelumnya atau vaksinasi dibandingkan varian Beta.

Baca Juga: Aneka Informasi Fake Virus Corona di Media Sosial, Cek Kebenarannya

4. Covid-19 varian Delta

Melansir laman who.int, Jumat (24/02/2022), varian Delta dimasukkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke dalam kategori varian yang perlu dikhawatirkan, pada 11 Mei 2021.

Setelah sebelumnya terdeteksi pertama kali di India pada tahun 2020. Varian Delta menyebabkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara dunia, salah satunya Indonesia.

Gejala awal yang identik dengan varian Delta yakni demam, sakit kepala, nafsu makan hilang, dan mengalami flu yang parah.

5. Covid-19 varian Omicron

Ini merupakan varian Covid-19 yang sedang mendominasi. WHO menyatakan varian Omicron sebagai variant of concern pada akhir November 2021.

Data awal menunjukkan kalau varian Omicron dapat menyebar lebih cepat dibandingkan dengan Delta ataupun varian Covid-19 lainnya.

Gejala umum varian Omicron adalah hidung meler atau tersumbat, sakit kepala, kelelahan (sedang atau parah), bersin-bersin, dan sakit tenggorokan.

Itulah beberapa perbedaan setiap varian Covid-19. Lindungi diri sendiri dan orang sekitar dengan menerapak protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.(*)

Baca Juga: Bisakah Kita Terinfeksi Delta dan Omicron Secara Bersamaan? Ini Jawaban Pakar