GridHEALTH.id - Obesitas telah dikaitkan dengan beragam masalah kesehatan. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa obesitas perut yang diukur dengan indeks massa tubuh (BMI) dan lingkar pinggang, dapat mengakibatkan risiko penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan asma yang lebih besar.
Hasil studi dipublikasikan secara online di jurnal The North American Menopause Society (NAMS) pada edisi Februari 2022.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa wanita mengalami gangguan fungsi paru-paru yang lebih besar dan memiliki risiko lebih tinggi terkena PPOK dibandingkan pria, meskipun lebih sedikit terpapar asap rokok.
Selain itu, perokok wanita, dibandingkan dengan perokok pria, mengalami penurunan fungsi paru-paru yang lebih cepat antara usia 45 dan 50 tahun.
Insiden asma dan tingkat rawat inap karena asma juga lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria. Dipercaya bahwa hormon wanita berkontribusi pada insiden asma yang lebih besar pada wanita.
Obesitas telah terbukti mempengaruhi risiko penyakit obstruktif saluran napas dan menyebabkan penurunan fungsi paru-paru pada wanita premenopause dan menopause.
Insiden PPOK pada orang yang mengalami obesitas secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang memiliki berat badan normal.
Selain itu, wanita yang mengalami obesitas lebih cenderung mengalami asma dibandingkan pria yang mengalami obesitas.
Sampai saat ini, sedikit yang diketahui tentang efek obesitas pada PPOK dan asma pada wanita sebelum dan sesudah menopause.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Gerakan Mudah Yoga Untuk Menghadapi Menopause
Studi baru ini, berdasarkan data yang dikumpulkan dari lebih dari satu juta wanita, bertujuan untuk menentukan pengaruh BMI dan lingkar pinggang terhadap perkembangan PPOK dan asma pada wanita pramenopause dan pascamenopause.