GridHEALTH.id - Sepsis adalah respons sistemik yang serius terhadap infeksi. Pada dasarnya, seluruh tubuh mengalami respons peradangan.
"Keracunan darah" atau "septikemia" adalah istilah yang juga digunakan oleh beberapa orang untuk merujuk pada sepsis, meskipun sebenarnya maksudnya adalah infeksi dalam aliran darah, sedangkan "sepsis" menggambarkan respons terhadap infeksi itu.
Sepsis adalah kondisi yang sangat berbahaya, membutuhkan perhatian medis segera.
Setiap tahun, sekitar 90.000 orang di AS meninggal karena syok septik. Lansia penyumbang terbesar pada kasus ini, yaitu sekitar 65% kasus sepsis. Orang di atas 65 tahun 13 kali lebih mungkin mengalami sepsis daripada orang yang lebih muda.
Apa gejala sepsis? Petunjuk pertama bahwa seseorang mungkin mengalami sepsis adalah jika mereka memiliki infeksi yang diketahui atau dicurigai.
Jika ada infeksi (meskipun sedang dirawat) dan gejala berikut muncul, inilah saatnya untuk mengambil tindakan dan segera memeriksakan diri ke dokter.
Menurut kriteria diagnostik, seseorang harus memiliki setidaknya dua dari gejala berikut untuk dicurigai sebagai sepsis. Namun, pada orang tua, kehadiran salah satu gejala ini memerlukan panggilan ke dokter:
- Takikardia: Ini berarti jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Denyut jantung lebih dari 90 denyut per menit dianggap "takikardia" pada orang tua.
Untuk mengukur detak jantung, mintalah orang tersebut duduk diam selama beberapa menit sebelum mulai menghitung detak, menggunakan stopwatch atau arloji dengan jarum detik.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan Tentang Penyebab Demam Pada Lansia, Bukan Sekadar Infeksi
Baca Juga: Asam Lambung Pada Anak, Makan Makanan Ini Agar Tidak Mudah Kambuh
- Suhu tubuh abnormal: Ini berarti bahwa orang tersebut mengalami demam (di atas 38 derajat Celcius) atau suhu tubuh rendah, yang disebut "hipotermia" (di bawah 35 derajat Celcius).